Swiss Open 2021 merupakan turnamen yang masuk ke dalam perhitungan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Sedangkan All England tidak termasuk. Untuk itu, Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Wong Choong Hann memilih untuk tidak menurunkan pebulutangkis prioritasnya ke All England 2021. Sebab, turnamen tersebut tidak menawarkan poin Race to Tokyo.
“Kami membutuhkan perencanaan strategis (turnamen) khusus untuk para pemain RTT (Race to Tokyo) kami, karena agenda utamanya adalah membuat mereka lolos ke Olimpiade. Beberapa pemain mungkin tidak bersaing di turnamen di Eropa. Sayangnya, All England bukan salah satu kualifikasi (olimpiade). Bukannya kami tidak mengizinkan mereka bermain. Tetapi, kami harus mempertimbangkannya,” kata Wong Choong Hann dilansir BolaSport.com dari The Star.
“Periode di antara dua turnamen agak rumit karena persyaratan karantina pra-turnamen akan memakan waktu tujuh hari. Kami hanya punya waktu tiga hari untuk persiapan. Kami benar-benar perlu mempertimbangkan semua detail ini ke dalam perencanaan kami karena ingin fokus dan energi kami disalurkan ke turnamen kualifikasi Olimpiade yang sangat penting,” lanjutnya menjelaskan.
Sejauh ini, tim bulutangkis Malaysia, baik yang berada di dalam maupun luar Pelatnas, sudah menempatkan lima wakilnya untuk ke Olimpiade Tokyo 2020. Kelima wakil tersebut adalah Lee Zii Jia (tunggal putra) di peringkat sembilan, Soniia Cheah (tunggal putri) di posisi ke-18, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (ganda putra) di peringkat delapan, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (ganda putri) di posisi kesepuluh dan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (ganda campuran) di peringkat ketujuh.
Meski begitu, Malaysia tetap punya peluang meloloskan lebih dari lima wakil ke Olimpiade Tokyo 2020. Untuk itu, BAM akan sangat selektif menurunkan atletnya dalam mengikuti kompetisi.