Rekor pertemuan Tontowi/Liliyana dan Joachim/Christinna sendiri saat ini 2-5, untuk keunggulan Joachim/Christinna. Di dua pertemuan terakhir, Tontowi/Liliyana kalah straight game.
“Lawan Denmark besok, kami kan levelnya sama. Yang pasti besok kami tidak boleh lengah lagi, lebih siap dan lebih fokus lagi. Kalau masalah permainan sih, kurang lebih sama,” kata Tontowi.
“Terutama di mental, kami besok harus lebih bagus lagi agar bisa unggul,” kata Liliyana mengenai persiapannya.
Sebelumnya di perempat final Tontowi/Liliyana mengalahkan ganda tuan rumah, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, 21-14, 18-21 dan 21-19. Unggul 3-1 dalam rekor pertemuan, menjadi bekal bagi Tontowi/Liliyana. Keduanya tampil percaya diri dan bermain bagus sejak awal pertandingan.
“Dari pertemuan terakhir permainan lawan tidak ada yang berubah. Cuma mungkin motivasi mereka hari ini lebih besar, karena tuan rumah. Dari kaminya juga harusnya bisa lebih fokus. Supaya bisa menang seperti di game pertama,” kata Liliyana.
“Di game pertama kami sudah enak mainnya. Tapi di game kedua kami mulai kendor mainnya. Kerasa di lapangan, suka hilang fokus. Padahal sebenarnya untuk turnamen sekelas All England kami seharusnya nggak boleh lengah. Di game ketiga juga kami sulit buat bangkit. Tapi untungnya di poin-poin terakhir kami bisa keluar dari tekanan,” kata Liliyana lagi.
Indonesia mengirimkan dua wakil ke semifinal Yonex All England Open 2015, melalui nomor ganda campuran. Sayang dua wakil Indonesia lainnya tak mampu mengikuti jejak Tontowi/Liliyana dan Praveen/Debby.
Pasangan ganda putri, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari kalah dari pasangan Tiongkok, Tang Jinhua/Zhong Qianxin, melalui tiga game 19-21, 21-13 dan 11-21. Sementara ganda putra yang bertanding di perempat final juga tak berhasil menang. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo kalah dari pasangan Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, 11-21, 21-10 dan 13-21.