Momota sendiri tak menyangka bila dirinya bisa tampil perkasa saat berlaga di Istora. “Tidak ada apa-apa di sini (Istora-red). Entah kenapa saya bisa bermain dengan sangat baik di sini. Semoga bisa lanjut,” kata Juara tunggal putra BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 itu.
“Wei Nan pemain yang bagus, tapi tidak terlalu sulit untuk dikalahkan, karena saya bisa bermain lebih baik darinya,” sambung Momota.
Dia pun melanjutkan bila kesuksesan dan keperkasaannya di Istora tak luput dari dukungan supporter Indonesia. Gemuruh dukungan di Istora kepada Momota, membuatnya senang dan mendapatkan suasana yang berbeda.
“Saya senang mendapat banyak dukungan dari supporter Indonesia. Dukungan yang saya dapat di sini tidak bisa saya dapatkan di negara-negara lain. Sepertinya saya menyukai Indonesia,” tandas Momota.
Sementara itu, Wei Nan pun mengakui bila kualitas Kento Momota patut diacungi jempol. Meski harus tersingkir dari gelaran Total BWF World Championship 2015, ia mengaku cukup puas bisa sampai babak delapan besar. “Permainan momota lebih cepat dari saya. Momota benar-benar bisa mengontrol pentandingan dan dirinya sendiri. Itu hebat,” ungkap Wei Nan usai pertandingan.
Pada semifinal besok (15/8), Kento Momota masih menunggu Chen Long dan Viktor Axelsen yang saat ini masih bertanding. Bila berjumpa Chen Long, pertandingan besok akan menjadi pertemuan ketiga. Dimana Momota belum pernah menang.
Sedangan dengan Viktor Axelsen akan menjadi perjumpaan kelima. Momota punya catatan baik dengan catatan tiga kali menang dan sekali kalah dari Axelsen.