Tunggal Putri Harus Bekerja Ekstra Keras

Gregoria Mariska Tunjung (Foto: Humas PP PBSI)
Gregoria Mariska Tunjung (Foto: Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Tunggal putri menjadi nomor yang harus bekerja ekstra keras, ketimbang nomor-nomor lainnya ketika menghadapi lawan seimbang atau lebih berat. Untuk nomor ini, Indonesia memboyong tiga atlet, Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani, dan Ester Nurumi Tri Wardoyo. Dua nama terakhir dinilai bisa melawan senior dengan baik dalam latihan serta diharapkan siap menjadi pendamping Gregoria.

Di berbagai ajang besar dunia, Gregoria, 22 tahun, beberapa kali dapat mengimbangi bahkan memberikan perlawanan ketat pada tunggal putri papan atas dunia, seperti Chen Yufei asal Tiongkok, Ratchanok Intanon (Thailand), atau Akane Yamaguchi (Jepang). Meski begitu, atlet dengan peringkat 21 dunia itu masih belum mampu menemukan jalan kemenangan.

Sejak Rabu (22/9), kontingen "Merah Putih" sudah berada di Finlandia dan telah dua kali melakukan latihan ringan di Hämeenkylän liikuntahalli. Para atlet maupun pelatih juga telah menjajal tempat pertandingan perebutan Piala Sudirman 2021 di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, sebuah fasilitas multi-fungsi dalam ruang di Myyrmäki Sports Park

Selain aklimatisasi, seperti dilaporkan pada laman PP PBSI, latihan perdana tersebut dijadikan langkah awal guna meretas jalan merebut lambang supremasi bulu tangkis beregu campuran dunia. Latihan perdana di arena pertandingan dilakukan pada Kamis (24/9) mulai pukul 18:30 waktu setempat. Sekitar satu jam lamanya, seluruh atlet memanfaatkan lima lapangan yang tersedia untuk berlatih bersama. Tiga lapangan di "Main Court" dan dua lapangan di "Practice Hall" dimanfaatkan pemain untuk beradaptasi dan menjajal arena.

Usai latihan, Gregoria menyebut bahwa latihan ini terasa positif. Atlet asal klub PB Mutiara Cardinal itu mengaku bisa cepat beradaptasi dengan arena pertandingan. "Puji Tuhan tadi sudah cukup enak latihannya. Dari saya ataupun kondisi lapangan sudah bagus," tuturnya.

"Saya juga dalam keadaan sehat dan siap bertanding," Gregoria, menambahkan.

Susy Susanti, mantan atlet tunggal putri yang turut mengantarkan Indonesia meraih trofi Piala Sudirman perdana pada tahun 1989, berpendapat bahwa tidak semua negara peserta kejuaraan beregu ini yang memiliki kekuatan merata. Idealnya, menurut Susy, ada keseimbangan pada semua sektor. "Setiap negara pasti ada yang kuat di nomor tertentu, tetapi lemah di nomor lainnya," katanya, seperti dilaporkan harian Kompas, Sabtu (25/9).

Oleh karenanya, lanjut Susy, diperlukan kejelian menerapkan strategi agar Indonesia tidak kehlangan poin dari nomor-nomor andalan pada setiap pertandingan.

Perjalanan Indonesia di Piala Sudirman 2021 akan dimulai melawan Komite Olimpiade Rusia (ROC), Kanada, lalu Denmark. Rencananya, pertandingan perdana Indonesia melawan ROC berlangsung pada pukul 20:00 WIB dan disiarkan secara langsung oleh TVRI.