"Tadi gim pertama sudah bisa main baik. Saya bisa narik-narik dia. Strategi mainnya berjalan baik. Dengan cara itu saya bisa menang. Gim kedua, saya kurang sabar. Inginnya cepat-cepat mematikan. Akibatnya kurang akurat dan banyak membuat kesalahan sendiri," Bilqis, menceritakan dua gim pertama yang dilaluinya, dalam keterangan pers Humas PP PBSI.
"Gim ketiga, kaki saya juga sudah berat. Fokus dan konsentrasi juga sudah mulai berkurang," Bilqis, menambahkan.
Putri dari legenda bulu tangkis Joko Suprianto ini berpendapat, secara umum, penampilannya di kejuaraan beregu dunia ini sudah baik. Namun, lanjut Bilqis, konsistensi sangat diperlukan untuk menghadapi lawan-lawan kuat yang sudah memiliki jam terbang tinggi. "Main tanpa beban, menikmati pertandingan, dan yakin dengan kemampuan diri sendiri, itu menjadi hal-hal utama untuk bisa memenangkan pertandingan," jelas atlet hasil Audisi Umum PB Djarum ini.
"Dari perebutan Piala Uber ini saya banyak mendapatkan pengalaman dan pembelajaran penting untuk karier saya ke depan," tambahnya.
"Saya harus berlatih lebih keras untuk meningkatkan kemampuan dan bisa banyak bertanding di turnamen level kecil dulu, untuk mendongkrak ranking saya yang masih di 300-an," demikian Bilqis.