"Maaf, kami belum berhasil menyumbang poin untuk Indonesia," kata Lanny kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan berdurasi 72 menit tersebut.
Lebih lanjut pebulu tangkis kelahiran Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, itu, menjelaskan, di gim pembuka mereka terkejut dengan pola permainan pasangan berperingkat empat dunia tersebut. Di sisi lain, kedua pemain baru dipadukan untuk menghadapi pertandingan ini. "Memang di latihan saya dan Kak Fadia sering jadi partner, tapi 'hawa' di pertandingan, kan, berbeda," ungkapnya.
"Di gim kedua, pelatih kasih arahan untuk enjoy saja, lawan dulu. Mereka, kan bermain dengan tempo cepat, itu yang harus dijaga dan kami berhasil menemukan pola yang pas," Lanny, menambahkan.
Di gim penentu, Lanny merasa keduanya telah menemukan pola permainan yang pas untuk meladeni Matsuyama/Shida. Namun, lawan lebih siap untuk meredam perlawanan Lanny/Fadia. "Di interval tertinggal poin lumayan jauh. Itu membuat kami kesulitan untuk mengejar," ujarnya.
"Tadi memang beberapa momen masih ada salah komunikasi antara kami. Kebiasaannya, kan, memang berbeda dengan pasangan masing-masing," tutur atlet asal klub Jaya Raya Satria Yogyakarta tersebut.
Sementara, secara keseluruhan, Fadia merasa keduanya telah bermain baik dan berupaya optimal pada partai kedua ini. "Kami berani, kami nekat, dan sudah melakukan yang maksimal," katanya.
"Tadi, saat masuk ke lapangan, dengan keunggulan dari Gregoria, motivasi kami malah makin bertambah jadi berimbas di lapangannya bisa bermain lepas dan enjoy," demikian Fadia.
Dengan hasil ini, Matsuyama/Shida berhasil menyamakan skor sementara menjadi 1-1.