Memulai gim pertama dengan unggul 21-6, Bismo harus menang melalui setting poin 22-20 di gim kedua. Bahkan, ia sempat tertinggal 8-11, 11-16, dan 14-18, hingga akhirnya dapat mengejar dan membalikkan keadaaan.
"Di gim kedua saya malah banyak melakukan kesalahan sendiri, mengubah pola permainan sendiri. Tegangnya malah di gim kedua, mungkin karena ini Kejuaraan Dunia Junior pertama saya," ucap Bismo melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Di lapangan satu memang hembusan anginnya cukup terasa, selain itu saya juga kurang enjoy bermainnya," lanjut Bismo.
Bismo mengatakan, hanya bermain lebih tenang lagi menghadapi juara All England junior 2024 itu ketika poinnya tertinggal. "Saat tertinggal, saya mencoba untuk bermain lebih tenang, lebih sabar dan lebih berani untuk menyerang," kata Bismo.
Sementara di laga lain, Richie yang berhadapan dengan Ou Ka Hou asal Makau menang mulus 21-8, 21-5. Richie bersyukur bisa mendapatkan kesempatan bermain di nomor beregu sehingga di pertandingan pertama nomor perorangan sudah bisa langsung "in". "Puji Tuhan cukup senang dengan penampilan hari ini. Saya sudah main di beregu jadi sudah tahu kondisi lapangan seperti apa," ujar Richie.
"Tidak terlalu signifikan perubahan dari main beregu yang relay point dengan yang sekarang kembali ke normal," tambah Richie.
Richie mengungkapkan keinginannya untuk menjadi juara. "Setelah di Asia Junior kemarin bisa ke semifinal, saya ingin jadi juara di sini. Tapi saya tahu tidak akan mudah. Lawan tersulit dari luar pastinya saya mewaspadai China dan Jepang," demikian Richie.
Indonesia mengirimkan empat wakil tunggal putra ke Kejuaraan Dunia Junior 2024. Selain Bismo dan Richie, tercatat ada nama Moh Zaki Ubaidillah dan Hendry Leander.
Hendry akan memulai perjuangan di babak 128 besar sore nanti melawan Luiz Pongratz asal Jerman sedangkan Zaki alias Ubed otomatis lolos ke babak 64 besar karena mendapat bye.