"Alhamdulillah bersyukur bisa melewati babak 32 besar ini. Dari perkembangan permainan dari pertama sampai tadi juga cukup meningkat," ucap Bismo selepas pertandingan yang digelar di Nanchang International Sports Center Gymnasium hari Rabu (9/10), kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Saya bisa lebih tenang, bisa lebih menikmati pertandingan. Selain itu, saya juga bermain lebih safe, tidak banyak melakukan kesalahan sendiri. Tapi untuk besok tetap harus ditingkatkan lagi kepercayaan dirinya dan kualitas permainannya," Bismo, menambahkan.
Bismo, yang lahir di Jakarta pada 30 Oktober 2006, mengaku komunikasi yang baik di tunggal putra membuat suasana pertandingan menjadi lebih solid. "Saya dekat dengan semua di tunggal putra. Kami juga sering sharing-sharing, saling kasih tahu, bahkan sampai menonton video pertandingan bersama. Ini bisa untuk meningkatkan performa kami," ungkapnya.
Selaras dengan Bismo, Moh Zaki Ubaidillah alias Ubed juga sukses ke babak 16 besar setelah menang dua gim langsung. Ubed menuntaskan perlawanan wakil India Numair Shaik 21-7, 21-15.
Akhirnya kemenangan mereka berdua disusul oleh Richie Duta Richardo. Berbeda dengan dua rekannya, Richie harus bekerja keras untuk menembus babak 16 besar setelah dipaksa bermain rubber game 21-11, 17-21, 21-17 oleh Ding Han Jin asal Singapura. "Gim pertama saya berhasil bermain dengan tenang, bermain seperti biasa. Masuk di gim kedua kondisinya menang angin dan saya kurang antisipasi, lawan pun bermain lebih rapi," kata Richie.
"Di gim ketiga lawan sempat mengontrol permainan, bola depannya saya keduluan terus. Beruntung setelah mendapat arahan pelatih saya bisa kembali mengambil kontrol. Ini pelajaran buat saya agar bisa fokus dari mulai pertandingan sampai selesai," pungkasnya.