Di gim pertama aksi kejar-kejaran poin terjadi sejak awal. Di gim kedua, Isyana/Rinjani sempat tertinggal sebelum kembali ke pola permainan terbaik. "Di gim pertama sudah mepet poinnya, sempat unggul dua poin lalu disamakan, sempat tertinggal juga tapi kami berhasil menyamakan poin lagi. Kami hanya menjaga fokus dan mental saja. Dibandingkan ganda putri China lain, gaya main Liu/Wang sedikit berbeda. Yang ini no lobnya lebih bagus," sahut Isyana.
"Di gim kedua kami beberapa kali terlalu terburu-buru, terbawa tempo lawan. Itu seharusnya tidak dilakukan. Setelah tertinggal kami mencoba konsisten saja dengan starategi kami. Cukup senang karena sudah ada peningkatan di lapangan dibandingkan hari sebelum-sebelumnya," timpal Rinjani.
Di semifinal, Isyana/Rinjani bertemu Ririna Hiramoto/Aya Tamaki. Mereka menyatakan akan mewaspadai pola permainan pasangan Jepang tersebut. "Pola Jepang, kan, bermainnya satu-satu jadi kami harus siap di lapangan. Siap capek dan lebih tahan di lapangan," tukas Isyana.
"Kami senang bisa mendapat medali tapi kami belum puas. Kami juga belum memikirkan ke sana (medali dan naik podium), kami hanya mau fokus ke pertandingan selanjutnya," ungkap Rinjani.
Indonesia meloloskan dua wakil ke semifinal. Selain Isyana/Rinjani, Moh Zaki Ubaidillah sudah terlebih dahulu memastikan satu tempat di babak empat besar.