Karsten/Dapa mendapatkan perlawanan sepadan dari Arigela/Gobburu, laga ketat tiga gim di lapangan enam Nanchang International Sports Center Gymnasium itu pun harus dituntaskan dalam durasi 57 menit. Sebenarnya, Karsten/Dapa bisa saja menyelesaikan pertandingan dengan dua gim langsung tapi mereka kecolongan di gim pertama setelah terus unggul dari awal.
"Gim pertama setelah interval, kami terbawa nafsu ingin cepat menyelesaikan, bermain kencang terus padahal kondisi lapangannya menang angin jadi out terus," kata Karsten melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Di gim kedua dan ketiga, Karsten/Dapa bermain lebih nekat. Setelah mengambil gim kedua, dominasi dilanjutkan di gim ketiga. "Di gim kedua kami lebih nekat, lawan punya pertahanan yang rapat dan power yang lumayan jadi kami mencoba mengadu saja. Begitu juga di gim ketiga. Kami saling mengingatkan satu sama lain, kuncinya kemenangan hari ini adalah komunikasi dengan partner," ungkap Dapa.
"Di akhir gim ketiga kami malah jadi gugup dan grogi. Beruntung kami bisa tenang dan mengambil kemenangan," timpal Karsten.
Di laga lain, Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan akhirnya turun bertanding di nomor perorangan. Ini menjadi laga pertama mereka usai menjadi penentu di final Piala Suhandinata 2024. Ansel/Pulung mendapatkan keuntungan setelah mendapat bye di babak 128 besar dan menang walkover di babak 64 besar. "Ada untung ruginya, ya, mendapat bye seperti ini. Untungnya tenaga kami masih terjaga tapi ruginya memang ke kondisi lapangannya harus beradpatasi lagi," kata Pulung.
Ansel/Pulung sendiri sukses ke babak 16 besar setelah lolos dari lubang jarum. Mereka hampir dikalahkan pasangan Denmark Philip Kryger Boe/Jakob Clausen Jessen.
Beruntung, setelah tertinggal 16-21 di gim pertama, Ansel/Pulung bisa menggagalkan enam kesempatan match point lawan dan menang 28-26. Di gim ketiga pertandingan tidak kalah sengit, Ansel/Pulung terus dipaksa bekerja keras sebelum menutup skor 21-16. "Kami belum enak bermainnya, saya juga masih merasakan ketegangan di sepanjang pertandingan," ujar Ansel.
"Salah satu faktor memang karena ini pertama kali kami bermain di perorangan. Harus kembali beradaptasi dengan lapangannya lagi. Selain itu, kami belum percaya diri dengan pola permainan tapi tadi di poin-poin kritis mencoba lebih yakin dan ternyata berhasil," jelas Pulung.
Selain Karsten/Dapa dan Ansel/Pulung, ganda putra Indonesia juga meloloskan Dexter Farrell/Wahyu Agung Prasetyo ke babak 16 besar. Dexter/Tyo menang dari pasangan Belanda Casper Spaans/Joep Strooper 21-10, 21-17.