"Alhamdulillah hari ini bisa bermain dengan lancar dan tanpa halangan apapun di partai pertama ini. Senang akhirnya bisa turun bertanding," kata Nawaf melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami masih coba menyesuaikan dengan kondisi lapangan ya. Semua situasinya dari angin, pencahayaan maupun laju shuttlecock-nya. Tadi kami merasa adaptasi kami sudah lumayan dapat," Luna, menambahkan.
Meski tidak turun di partai beregu, Nawaf/Luna mengaku kembalinya Piala Suhandinata menjadi tambahan motivasi mereka untuk melangkah jauh di kesempatan ini. "Kemenangan tim di Piala Suhandinata sangat berarti buat kami. Pastinya membuat semangat kami lebih besar lagi untuk melangkah lebih jauh," ujar Nawaf.
"Saya penasaran sebenarnya mau mencoba juga bermain relay point, gim 11 itu," ungkap Luna.
Selain Nawaf/Luna, dua ganda campuran Indonesia lainnya juga sukses melewati babak 128 besar dengan kemenangan. Andhika Wirapati/Laudya Chelsea Griselda menumbangkan Nikita Peshekhonov/Tinkara Alic dari Slovenia dengan skor 21-4, 21-4 disusul Taufik Aderya/Clairine Yustin Mulia yang mengandaskan pasangan Portugal Alexandre Bernardo/Isabella Wilkinson 21-12, 21-10.
"Kami masih bingung dengan pola bermain hari ini, belum bisa langsung menemukan yang pas. Itu tadi mengapa di awal bisa ketat poinnya. Ini jadi evaluasi untuk pertandingan selanjutnya, harus bisa in darw awal", kata Taufik.
"Lawan terutama yang putranya cukup baik dalam mengcover lapangan. Itu yang membuat kami kesulitan di awal," Clairine, menyatakan.
Sementara, satu ganda campuran Indonesia lainnya, Darren Aurelius/Bernadine Andindya Wardana, yang menempati unggulan tiga, mendapatkan bye dan langsung lolos ke babak 64 besar.