Dalam laga semifinal yang berlangsung di Emirates Arena, Tontowi/Liliyana memastikan satu tempat di partai puncak dengan menaklukkan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah (Hong Kong), dalam dua game langsung, 21-16 dan 21-13. Empat kemenangan dari enam pertemuan dengan Lee/Chau tampaknya cukup buat Tontowi/Liliyana dalam mengetahui dimana letak kelebihan dan kekurangan lawan.
“Kami ingin juara dunia lagi, tadi di lapangan, kami ingin usaha yang terbaik. Kami tidak berpikir soal menang atau kalah, yang penting keluarkan kemampuan terbaik,” ujar Tontowi seperti dilansir website PBSI.
“Pasangan Hong Kong ini adalah pasangan yang bagus, buktinya mereka bisa mengalahkan pasangan Tiongkok di perempat final. Hari ini kami benar-benar tidak mau lengah walaupun kami lebih diunggulkan, tadi berpikir bagaimana caranya main ‘bersih’ dan komunikasi baik dengan Owi,” beber Liliyana.
Meskipun perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI sudah berlalu, namun masih dalam suasana kemerdekaan ini Tontowi/Liliyana berharap dapat mengulang momen membanggakan seperti di olimpiade 2016 lalu, dimana mereka mempersembahkan "kado" untuk Indonesia berupa medali emas tepat di tanggal 17 Agustus.
“Keinginan itu pasti ada, tetapi kami tidak mau terbeban harus emas, nanti malah tidak lepas mainnya. Yang penting kami bisa menikmati permainan, tantangan terberat itu ada di diri kita sendiri, kalau kita bisa mengontrol, fokus, pasti bisa,” jelas Liliyana.
Di partai final, Tontowi/Liliyana akan menghadapi pasangan unggulan satu asal Tiongkok, Zheng Siwei/Chen Qingchen. Head to head pertemuan saat ini masih sama kuat yaitu 1-1. Pertemuan terakhir kedua pasangan terjadi pada Indonesia Open 2017. Kala itu Owi/Butet sukses menaklukkan Zheng/Chen sekaligus merebut gelar juara.