(World Championships) Tantangan Berat Untuk Tunggal Putri Indonesia

Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) diminta lebih tahan dan fokus.
Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) diminta lebih tahan dan fokus.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Dua wakil tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani yang akan berlaga di panggung World Championships 2019 harus menemui tantangan cukup berat di awal penampilannya. Untuk itu, pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur meminta untuk Gregoria dan Fitriani untuk lebih tahan di lapangan dan fokus dalam menghadapi lawan-lawannya nanti.

Gregoria akan langsung melangkah ke babak dua setelah mendapatkan bye dari hasil undian. Meski begitu, tunggal putri jebolan PB Mutiara Cardinal Bandung ini mesti siap meladeni pemenang antara Busanan Ongbamrungphan dari Thailand dan tunggal putri Inggris, Chloe Birch.

“Peluang tetap ada. Kalau lihat dari draw, bisa untuk Gregoria ke 16 besar, tapi habis itu kemungkinan besar akan ketemu Ratchanok. Dengan Ratchanok sudah lima kali kalah. Ratchanok menurut saya sudah matang dan bolanya nyusahin. Untuk tunggal putri menurut saya yang bolanya menyusahkan itu Ratchanok dan Tai Tzu Ying,”ungkap Minarti Timur.

“Berapa kali bola-bola mereka susah untuk pemain Indonesia. Cuma tidak menutup kemungkinan untuk bisa menang. Peluang menang masih ada, 40:60. Kalau mau menang lawan mereka itu harus benar-benar tahan dan siap, harus benar-benar focus juga,” sambungnya menambahkan.

Sementara itu, Fitriani akan berjumpa wakil Jerman, Yvonne Li di babak pertama World Championships 2019 nanti. Seandainya menang dan lolos ke babak dua, tunggal putri besutan PB Exist Jakarta ini akan berhadapan dengan unggulan dua asal Taiwan, Tai Tzu Ying.

“Untuk Fitriani, redraw kemarin cukup mengagetkan. Tapi mau tidak mau, siapapun lawan yang dihadapi ya harus siap. Dari pikiran, mental semua harus dipersiapkan. Harus mau maksain di lapangan,” katanya.

Jelang World Championships 2019, Minarti menuturkan bila persiapan sektor tunggal putri sudah cukup baik. Beberapa kemungkinan kendala teknis dan non teknis pun sudah coba diantisipasi. “Persiapan sudah lumayan bagus. Tinggal di lapangannya gimana mereka bisa mengatasi semua itu. Soalnya kalau dilihat dari fisik, teknik semua hampir sama. Cuma lawan mereka lebih matang, lebih dewasa, pada poin-poin kritis mereka bisa lebih megang poin dibanding atlet kita,” tandasnya.