Pelatih Chico, Deni Danuaji mengatakan, sepanjang pertandingan Chico sebenarnya punya kesempatan menang. Terutama di game pertama.
Namun, kata Deni di poin-poin akhir ia bermain terlalu hati-hati yang akhirnya membuatnya mati sendiri.
“Di game kedua, dia masih terbawa irama permainan lawan. Dia juga jadinya tidak bisa berkembang, senjata dia adalah serangan. Nah di game kedua ini dia tidak bisa mencari menyerang akhirnya dia bingung sendiri, lawan juga lebih banyak adu drive, di drive ini lawan memang lebih bagus,” ungkap Deni.
Bukan unggulan, Deni sebenarnya hanya menargetkan salah satu anak asuhnya untuk bisa mencapai babak semifinal. Tapi lolosnya Chico ke final menjadi raihan catatan prestasi tersendiri buat Deni.
“Saya tetap bersyukur dan puas melihat penampilan Chico selama di WJC ini, dia sudah persiapan kurang lebih enam bulan. Dia di Cipayung sudah hampir satu tahun, dan lebih matang dari yang lain,” ujarnya.
“Semoga dia nanti bisa lebih berkembang lagi ke depannya, bisa bersaing dengan senior-seniornya karena saya lihat dia punya motivasi dan punya karakter yang bagus,” pungkas Deni.