Pasangan ganda campuran asuhan PB Djarum Kudus ini memenangi duel atas rekan senegaranya, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti di partai final lewat dua game langsung 21-15 dan 21-9, pada pertandingan yang berlangsung di Markham Pan Am Venue, Ontario, Senin (19/11). Dalam durasi pertandingan 31 menit, Leo/Indah memupuskan harapan Rehan/Fadia yang berambisi menjadi juara dunia junior.
“Rasanya nggak nyangka. Nggak percaya bisa menang dan jadi Juara Dunia Junior. Kita senang sekali dan bersyukur atas hasil ini, karena melebihi target kita. Kita pikir akan cukup sulit menghadapi pertandingan hari ini. Karena Rehan/Fadia merupakan pemain yang bagus dan pengalamannya lebih dari kita,” ungkap Indah Cahya Sari Jamil.
Indah melanjutkan, karena tidak difavoritkan untuk juara, maka dirinya tampil begitu lepas tanpa beban. “Tapi mereka seperti tertekan karena mungkin unggulan, terakhir di junior dan ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Sementara kita main lepas saja. Nggak mikir apa-apa. Bahkan tidak berpikir bisa juara,” katanya.
Sementara itu, hal serupa juga diungkapkan Leo Rolly Carnando. Leo/Indah yang tampil baik dan agresif, mampu memberikan serangan kepada Rehan/Fadia dan tak banyak melakukan kesalahan sendiri melalui permainan lepasnya. “Untuk permainan kita normal saja. Kelebihan kita cuma bermain lepas saja, nggak ada beban sama sekali,” ujar Leo.
Berhasil menyabet medali emas di BWF World Junior Championships 2018, Leo/Indah mempersembahkan gelarnya ini untuk semua pihak yang telah mendukungnya. “Medali ini kita persembahkan untuk klub kita, PB Djarum, keluarga, pelatih dan semua masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Sedangkan bagi Rehan/Fadia, hasil ini menyamai raihan yang didapatnya pada kejuaraan BWF World Junior Championships 2017 lalu, yakni sebagai runner up.
Selamat Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil, atas prestasi yang telah di capai.