Menghadapi unggulan kedua, Yasnita sebetulnya cukup memberikan perlawanan. Namun, pebulutangkis asuhan PB Exist Jakarta ini kurang bisa mengontrol kondisi angin di lapangan yang justru membuatnya banyak membuang poin.
“Di game pertama saya banyak buang-buang bola sendiri, jadi menguntungkan buat lawan. Padahal kalau disabarin juga sebenarnya dia fisiknya kurang sendiri. Tapi di game pertama saya menang angin, jadi malah nggak bisa mengontrol shuttlecock,” ungkap Yasnita.
Pada pertarungan di game kedua, Yasnita punya peluang untuk membalas kekalahan. Tapi saat mendekati akhir pertandingan, pola permainan Yasnita mampu terbaca dan terantisipasi Zhou Meng. “Di game kedua saya kalah angin, jadi saya lebih mudah mengontrol. Tapi di poin-poin akhir dia sudah bisa membaca pola main saya. Jadi sudah susah buat saya untuk merubah permainan,” lanjutnya.
Harus tersingkir di babak empat BWF World Junior Championships 2018, Yasnita mengaku tidak puas dengan pencapaiannya ini. Meski begitu, pebulutangkis tunggal putri kelahiran Jakarta, 11 Agustus 2001 ini masih punya satu kali kesempatan lagi untuk berlaga di kejuaraan dunia junior berikutnya. “Dengan hasil ini saya sebenarnya masih kurang puas. Tapi Alhamdulillah sudah bisa sampai sini. Banyak yang bisa saya jadikan pelajaran. Semoga kedepannya saya bisa tampil lebih baik lagi,” tutupnya.
Sementara itu, hasil serupa juga dialami Putri Kusuma Wardani yang kalah dari wakil Malaysia, Eoon Qi Xuan dengan skor 19-21 dan 10-21. Padahal pada pertemuan sebelumnya di Malaysia International Junior Open 2018 lalu, Putri pernah menang 14-21, 21-17 dan 21-16 dari Eoon.