“Terlalu bersemangat. Tidak ada kata lain untuk menggambarkan perasaan ini. Ini adalah medali yang sangat besar dan bermakna bagi Jepang. Saya memiliki warna (medali) lain dalam pikiran tetapi kami ingin terus menjadi lebih baik,” ungkap Yuta Watanabe.
Pada pertarungan yang berlangsung selama 47 menit itu, Yuta/Arisa mengatakan bahwa sejujurnya, mereka mengalami ketegangan. Tapi semua itu tidak berdampak besar karena mereka terus berjuang tanpa kenal menyerah. “Saya merasakan banyak tekanan karena ekspektasi. Tapi saya tidak pernah menyerah,” tuturnya.
“Tekanan membuat sulit untuk menikmati pertandingan. Tapi sekarang saya bisa mengatakan pada diri sendiri bahwa saya melakukan pekerjaan dengan baik,” timpal Arisa Higashino menambahkan.
Penampilan apik dan kerjasama yang solid menjadikan Yuta/Arisa sebagai salah satu ganda campuran terkuat di dunia. Selain mencetak sejarah sebagai ganda campuran Jepang pertama yang merebut medali di Olimpiade, secara pribadi Yuta juga sukses memecahkan rekor sebagai pebulutangkis putra Jepang pertama yang mendapat medali sepanjang sejarah Olimpiade.
“Saya tidak pernah berpikir kami akan bermain di Olimpiade ketika kami pertama kali berpasangan. Saya berterima kasih kepada Yuta, tanpa dia saya tidak akan berdiri di sini,” ungkap Higashino.
“Sudah 10 tahun kami berpasangan. Ada saat-saat yang lebih sulit, kami berhasil saling membantu. Saya senang kami sudah sejauh ini. Saya harap saya tidak menjadi yang terakhir. Akan ada pemain (pria) lain di masa depan yang menang tetapi menjadi yang pertama adalah suatu kehormatan besar. Sangat berarti dalam sejarah bulu tangkis Jepang,” tutup Yuta.