Bertanding di GOR Ken Arok, Malang, Sabtu (5/10), Ribka/Fadia tampil apik dengan memperlihatkan permainan cepat dan taktis di sepanjang permainan. Meski baru berpasangan sejak Juli lalu, namun pebulutangkis asuhan PB Djarum Kudus ini mampu menguasai jalannya permainan di game kedua dengan tidak memberikan kesempatan kepada Matsuyama/Shida untuk mengembangkan permainannya.
“Di game pertama kita masih merasa agak tegang. Tapi di akhir-akhir kita sudah mulai tenang dan enak mainnya. Di game kedua kita benar-benar sudah bisa lepas mainnya, jadi nothing to lose saja, coba keluarkan semua kemampuan yang kita punya. Selain itu, karena kita sama-sama pemain depan jadi sudah tahu mesti bagaimana menjaga permainan depannya. Kita juga tadi banyak main menyerang,” jelas Ribka Sugiarto kepada Djarumbadminton.com.
Ini akan menjadi partai final perdana bagi Ribka/Fadia. Sebelumnya, mereka juga pernah mencapai babak semifinal di ajang Chinese Taipei Open 2019 BWF World Tour Super 300, September lalu. “Agak sedikit nggak nyangka juga bisa lolos ke final. Pastinya senang, karena baru berpasangan bisa nembus final,” kata Siti Siti Fadia Silva Ramadhanti.
“Yang pasti untuk pertandingan besok kita akan berusaha memberikan yang terbaik. Main all out saja,” lanjutnya.
Sementara itu, Asisten Pelatih Ganda Putri Indonesia, Chafidz Yusuf mengaku senang dan bangga karena dua anak asuhannya akan saling bentrok di babak final Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100, besok (6/10). “Alhamdulillah karena semua doa kita dikabulkan. Walaupun ini levelnya Super 100, tapi tetap harus maksimal dan totalitas,” kata Chafidz Yusuf kepada Djarumbadminton.com.
Lebih lanjut Chafidz mengatakan bila Ribka/Fadia betul-betul berhasil menjawab kepercayaan yang diberikan tim pelatih kepada mereka. Perjuangan Ribka/Fadia menuju partai puncak Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100 ini juga patut diacungi jempol. Pasalnya, mereka berhasil menumbangkan unggulan lima di babak 16 besar, menyingkirkan unggulan dua di perempat final, dan memulangkan unggulan tiga di semifinal. Semuanya dikalahkan Ribka/Fadia hanya dalam permainan dua game langsung.
“Kalau melihat dari kemampuan, mereka sangat mumpuni. Jadi sangat pantas kalau mereka bisa lolos ke final. Mereka itu punya kepercayaan diri dan keberanian yang bagus saat di lapangan. Yang menjadi nilai tambahan adalah, Ribka/Fadia merupakan pendengar yang baik,” tutup Chafidz.