Usai memutuskan keluar dari Pelatnas, Ade tetap punya rencana untuk melanjutkan karier bulutangkisnya, namun dengan status pemain independen atau profesional. Saat ini, peraih medali perunggu perorangan SEA Games Manila 2019 itu masih tetap fokus bermain di sektor ganda putra dan telah memiliki pasangan baru.

“Sebetulnya sudah kepikiran mau mundur itu setelah All England 2020, lalu saya memutuskan untuk mundur sekarang. Selama menghuni pelatnas, banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapat, mungkin memang sudah waktunya saya keluar dari pelatnas,” cerita Ade Yusuf Santoso dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com, Jumat (10/7).

“Teman-teman di pelatnas juga kaget saya mundur sekarang, mereka banyak kasih pesan-pesan buat saya. Koh Hendra (Setiawan) bilang supaya saya tetap semangat walau sudah nggak di pelatnas, kalau bang (Mohammad) Ahsan bilang jangan sampai lupa ibadahnya,” sambungnya menambahkan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti mengatakan bila pengajuan pengunduran tersebut ada setelah berdiskusi dengan Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi. “Ade sudah mengajukan surat pengunduran diri, dia bilang mau main profesional di luar pelatnas,” tutur Susy Susanti.

“Waktu mengundurkan diri, Ade mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang selama ini diberikan dan kita PBSI juga berterima kasih atas dedikasi Ade sebagai anggota timnas yang sudah berjuang untuk nama Indonesia,” lanjutnya.

Selain Ade, ada tiga penghuni Pelatnas lainnya yang juga telah mengundurkan diri. Mereka adalah Tontowi Ahmad (ganda campuran), Vicky Angga Saputra (tunggal putra) dan Muhammad Fachrikar P. Mansur (ganda putra).

“Vicky dan Fachrikar ingin melanjutkan karier mereka di luar pelatnas dan kita menghargai keputusan mereka. Sebelumnya Tontowi juga sudah mundur dari pelatnas pada Mei lalu,” jelas Susy.