Hal tersebut disampaikan asisten pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia, Prasetyo Restu Basuki, pascamengevaluasi Ana/Tiwi dari tahun lalu dan tiga turnamen pada awal 2023. "Kita coba turunkan ke level (BWF Super) 300, supaya mereka bisa lebih percaya diri, lah. Nanti mereka bakal turun di tiga ajang setelah All England," kata Prasetyo di Jakarta, Jumat (10/2).
Performa Ana/Tiwi yang tidak konsisten juga terlihat pada Malaysia Open, Indonesia Masters, dan Thailand Masters, yang menjadi rangkaian turnamen awal 2023.
Pada penampilan di Kuala Lumpur dan Bangkok, langkah Ana/Tiwi terhenti pada babak kedua. Sedangkan saat tampil di depan hadapan penggemar Tanah Air yang memenuhi Istora Senayan, ganda putri peringkat ke-18 itu justru langsung terlempar dari peta persaingan pada babak pertama Indonesia Masters. "Performa mereka memang kemarin di Thai Masters bagus, hanya saja lawan lebih siap saja. Lawan sudah mengantisipasi pukulan pukulan Ana/Tiwi," ungkap Prasetyo.
Menurut laporan Antara, mengutip laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia, rekor terbaik yang dibukukan Ana/Tiwi pada musim 2022 hingga kini adalah runner-up Vietnam Open 2022. Saat itu, Ana/Tiwi keluar sebagai finalis setelah dikalahkan ganda putri Thailand Benyapa Aimsaard/Nuntakanr Aimsaard.
"Memang dibutuhkan peningkatan di mental, itu yg paling penting. Kalau saya melihat kemarin-kemarin mentalnya memang agak terganggu saja. Seperti ada rasa takut," demikian Prasetyo.