"Jujur ada rasa kecewa dengan kekalahan ini, tapi kami bersyukur karena kami jadi tahu letak kekurangan kami selama ini. Kekalahan ini menjadi motivasi kami untuk saya dan Fadia buat berikutnya," Apriyani pada pekan lalu, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
Runner-up Indonesia Masters 2022 itu mengaku akan melakukan evaluasi ke depannya mengingat Apriyani/Fadia punya target untuk bisa menembus Olimpiade Paris 2024. "Setelah Indonesia Masters 2023 saya akan mempersiapkan diri lagi menuju race to Olimpiade Paris 2024. Setelah ini kami ingin berlatih lagi untuk mempersiapkan tampil di BAC (Badminton Asia Championship) 2023," atlet kelahiran Lawulo, Konawe, Sulawesi Tenggara ini, menambahkan.
Selain Apri/Fadia, sejumlah pemain "Merah Putih" terus berkompetisi pada level tinggi guna mengejar tiket ke Paris 2024. Laga "all-Indonesian final" pada akhir pekan lalu antara Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo, menunjukkan semangat tinggi dari sektor tunggal putra untuk dapat bertarung di pesta olahraga dunia tersebut.
Semangat yang sama juga dimiliki oleh pasangan muda Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, yang sukses mencapai podium teratas Indonesia Masters 2023.
Setiap negara hanya bisa mengirimkan dua wakil yang berada di delapan besar dalam pengumpulan poin Olimpiade. Jika ada tiga wakil atau lebih di delapan besar, harus dipilih dua wakil saja.