Ketika ditemui usai bertanding, Iqram sambil menangis mengatakan dirinya menangis bukan lantaran kalah dari lawan. Tapi karena raket pemberian dari Christian Hadinata terputus saat dirinya sudah memimpin point 20-18 di game penentu.
"Raket ini di kasih koh Christian waktu coaching clinic di makasar tahun 2013 lalu. Saat itu saya terpilih menjadi pemain terbaik se-Sulawesi Selatan. Dan sejak itu pula raket selalu saya gunakan tiap kali ikut kejuaraan. Raket ini seperti mempunyai roh dan membuat saya lebih percaya diri. Ketika putus tadi, mainnya jadi tidak karuan dan mau buru-buru mainnya." Sahut Iqram.
Di sela-sela Iqram menangis, datanglah Christian menghampirinya. Dan Christian pun berkata, juara itu bukan manusia yang tidak terkalahkan. Sang juara juga masih bisa kalah di kejuaran besar itu tergantung menyikapi kekalahan itu. Juara sejati itu adalah harus bisa bangkit dan harus lebih baik lagi.
sumber : pbdjarum.org