"Yang menjadi kunci kemenangan Rehan/Lisa dalam partai final ini adalah segi kekompakan dan komunikasi di tengah lapangan yang bisa terjaga terus dari awal sampai akhir pertandingan," kata Nova, melaluli keterangan pers Humas PP PBSI, Senin (7/11).
Di sisi lain, Nova menyebut gelar juara tersebut dengan istilah "pecah telor" yang diharapkannya menjadi awal yang bagus bagi kedua pemai. "Mudah-mudahan, keberhasilan Rehan/Lisa ini bisa membuat para pemain bisa lebih percaya diri untuk menatap kejuaraan-kejuaraan berikutnya," katanya.
"Semoga, energi positif ini juga bisa menular ke pemain-pemain yang lain," Nova, menambahkan.
Selain itu Nova juga sempat berpesan kepada Rehan/Lisa, tak lama pascapertandingan di babak empat besar French Open 2022, agar keduanya tidak berlarut-larut dengan kekalahan dari pasangan Belanda Robin Tabeling/Selena Piek. "Saya pun meyakinkan kalau Rehan/Lisa bisa lebih baik lagi di turnamen berikutnya. Karena kalau Rehan/Lisa terlalu menyesali kekalahan di Prancis Open, berarti mereka tidak yakin performanya bisa lebih bagus lagi, tidak cuma maju ke semifinal," jelasnya.
"Ternyata, mereka bisa!" Nova, menegaskan.
Sementara untuk pasangan lainnya pada skuad ganda campuran Indonesia, Nova mengakui bahwa timbul masalah non-teknis. "Mereka gampang down," katanya.
"Saat poinnya unggul, mereka sering jadi panik ketika disusul lawan. Ini yang harus dibenahi dan dipoles lagi, agar ke depannya bisa tampil lebih baik lagi," demikian Nova.