Ditanya soal gantung raket, Butet mengaku sudah punya rencana itu, apalagi kini usianya memasuki 31 tahun, September 2016. Namun, atlet yang meraih tiga gelar berturut-turut di All England bersama Tontowi Ahmad itu masih harus menyelesaikan kontraknya bersama dengan sposornya. Butet juga masih berambisi untuk bisa menyumbangkan medai emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil 5-21 Agustus mendatang.
Atlet kelahiran Manado, 9 September 1985 itu kini sudah menyiapkan rencana jangka panjang jika dirinya sudah gantung raket kelak. Salah satunya dengan mengepakkan sayap ke dunia bisnis yang sebetulnya sudah digelutinya sejak lama.
“Tiap atlet pasti berpikir ke sana terutama atlet seusia saya. Sekarang saya mau fokus ke Olimpiade dan masih ada kontrak dengan Victor sampai tahun 2017. Sudah kepikiran sih untuk berhenti main, tetapi kita kan tidak tahu ke depannya keadaan seperti apa, jadi saya sudah mempersiapkan masa pensiun saya dari sekarang,” sebut Butet dikutip Kompas.com.
Butet sadar, jika pensiun nanti dia pasti kebingunan tentang kegiatan yang akan dilakukannya nanti. Selain jadi pebisnis, dia juga berencana untuk menjadi pelatih bulutangkis baik di dalam maupun luar negeri, tergantung dari kesempatan dan peluang yang didapatnya.
Mengingat kesibukannya di pelatnas, bisnis yang kini sudah dijalaninya dia serahkan kepada partner bisnis yang jadi orang kepercayaannya. Pembagian tugas itu diperlukan mengingat dirinya belum bisa lepas dari keriernya sebagai seorang atlet bulutangkis sekaligus pebisnis profesional.
Butet juga mengakui, banyak hal positif dari dunia bulutangkis yang bisa dia terapkan di bisnisnya. Mental yang kokoh serta semangat pantang menyerah menjadi modal kuat yang sudah dikantonginya selama berprofesi sebagai atlet, dimana ini juga sangat diperlukan seorang pengusaha.