Kepala pelatih tim beregu putra U-17 Kumamoto Jepang, Naofumi Maeda mengakui bila permainan lawan lebih unggul dari anak asuhannya. “Kalau dilihat secara keseluruhan memang harus diakui tim kita belum cukup kuat melawan pemain asing. Jadi memang kita harus lebih giat lagi berlatih agar bisa bersaing di level internasional seperti ini,” ungkap Naofumi Maeda kepada Djarumbadminton.com.
Sebetulnya, tim beregu putra U-17 Kumamoto Jepang punya peluang untuk mencuri kemenangan di partai ketiga saat Yoshiya Abe berhadapan dengan Andon Cheong Yan Feng. Sayangnya, setelah melalui pertarungan tiga game, Yoshiya harus menerima kekalahan dengan skor 21-15, 5-21 dan 9-21.
Pun demikian dengan pertarungan Rikuto Jikata/Shun Kitazaki di partai kelima. Lagi-lagi, wakil Jepang ini harus menelan kekalahan dalam duel tiga game saat meladeni permainan Andon Cheong Yan Feng/Ooi Yi Hern dengan skor 11-21, 21-17 dan 17-21.
Lebih lanjut Naofumi mengatakan bila kondisi fisik yang tidak prima menjadi kendala utama atas kekalahan telak Kumamoto Jepang pada laga kali ini.
“Kita punya sedikit masalah soal kondisi fisik untuk bisa sampai di sini. Kita seharusnya tiba di sini hari Minggu, tapi kita baru tiba Senin kemarin. Jadi kita harus melewati hari yang panjang dan melelahkan dari apa yang kita bayangkan sebelumnya. Jadi saya kuatir kondisi fisik para pemain tidak cukup baik untuk menatap pertandingan ini akibat perjalanan yang panjang dan melelahkan,” jelasnya.
Pada lanjutan babak penyisihan Grup B Caffino Superliga Junior 2019, tim beregu putra U-17 Kumamoto Jepang akan berhadapan dengan unggulan kedua, PB Djarum Kudus. Naofumi berharap anak asuhannya bisa segera tampil prima demi memberikan pertandingan terbaik di laga selanjutnya.
“Saya rasa para pemain tidak sedang dalam kondisi yang cukup baik. Jadi untuk sekarang ini, kita akan sesegera mungkin mengembalikan kondisi para pemain terlebih dahulu dengan istirahat yang cukup untuk menghadapi pertandingan besok,” tutupnya.