Hal itu pun membuat Trias bersama pasangannya, Rachel Allessya Rose, harus mundur dari turnamen Thailand Open 2024 pekan ini demi fokus pada perawatan cedera. "Rachel/Trias kita tarik karena Trias mengalami cedera yang tidak memungkinkan untuk ikut (bertanding) di Thailand," kata Ricky, seperti dilaporkan Antara.
"Trias punya potensi luar biasa. Semangatnya tinggi dan masuk ke Tim Uber Indonesia kemarin. Kami minta penanganan yang cepat kepada tim dokter, pun dengan keputusan untuk ikut atau mundur dari Thailand, serta penanganan untuk Trias agar bisa aktivitas lagi," ujarnya.
Sementara, dokter PBSI, Prof. Dr. dr. Nicolaas C. Budhiparama, PhD, SpOT(K), FICS, mengatakan bahwa Trias sudah melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Menurut hasil pemeriksaan dan MRI, cedera lututnya cukup berat, sehingga membutuhkan waktu rehabilitasi yang cukup lama. "Proses penyembuhan setiap atlet tidak bisa disamakan, sehingga belum ketahuan sampai kapan waktu rehabilitasinya," kata Nicolaas.
Menurutnya, cedera dapat menjadi momok yang besar bagi atlet, terlebih jika pengambilan keputusan untuk pemulihannya tidak tepat. Hal itu dapat mengancam proses penyembuhan dan kesempatan untuk kembali berada dalam performa terbaik. "Maka dari itu, penanganan atlet sendiri, atlet juga harus berani cerita soal apa yang ia rasakan, sehingga dia bisa kembali dari cedera dan siap berkompetisi. Penting juga untuk selalu diberikan energi positif," jelas Nicolaas.
Dengan mundurnya Meilysa/Rachel dan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto dari rangkaian tur Asia Tenggara, Ricky mengatakan, tim tengah berkoordinasi untuk sementara ini memasangkan Rachel dan Lanny, mengingat Trias yang menderita cedera dan Ribka yang keluar dari pelatnas. Pasangan Rachel/Lanny pun ditargetkan untuk mengikuti turnamen BWF Super 100 Kaohsiung Masters 2024 di Taipei, Taiwan. "Ini ada diskusi panjang untuk mengikutsertakan Rachel dan Lanny ke Taipei, dan pembahasan panjang untuk ke depannya seperti apa," demikian Ricky.