“Laras memang punya cedera di lutut kirinya sejak masih di klub. Dan saat itu sudah dioperas,” kata Kepala Pelatih Ganda Putri Indonesia, Eng Hian dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
“Ketika masuk pelatnas, ternyata cederanya belum sepenuhnya pulih. Saat diberi program latihan tiba-tiba kambuh. Lalu kami melakukan serangkaian pengobatan, rehabilitasi dan fisioterapi, tetapi cederanya memang cukup parah. Akhirnya kami beserta dokter PBSI memutuskan untuk kembali melakukan operasi,” sambungnya menjelaskan.
Dikabarkan PBSI, Larasati telah menjalani operasi lutut kedua pada September 2020 lalu. Dia didiagnosa mengalami sobek di bagian Anterior Cruciate Ligament (ACL) serta kerusakan pada tulang rawan di bawah tempurung lutut. Setelah operasi, Larasati kemudian diberikan waktu istirahat dan menjalani program penguatan untuk memulihkan kondisinya.
Tujuh bulan pascaoperasi, tepatnya pada April 2021 lalu, Larasati kembali dipanggil memperkuat Pelatnas PBSI, tapi rasa sakit yang tidak tertahankan, membuat dia akhirnya membulatkan tekad untuk pamit.
“Sudah dua kali operasi tapi saya masih merasakan sakit yang amat sangat. Ini membuat saya tidak bisa menjalankan program latihan. Jadi keputusan mundur adalah keputusan yang terbaik,” kata Putri Larasati.
“Saya berterima kasih kepada PBSI dan tim pelatih ganda putri yang sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk bergabung di pelatnas. Ke depan, saya akan kuliah sambil bekerja. Insya Allah targetnya mau jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil),” ungkapnya menambahkan.
Mundurnya Laras menjadi kehilangan tersendiri bagi tim ganda putri utama. Saat ini jumlah mereka menjadi ganjil. Sebagai pelatih, Eng Hian langsung menyiasati hal tersebut. “Saya menyayangkan mundurnya Laras karena secara semangat dan potensi ia punya modal yang cukup bagus. Tapi karena dia yang memutuskan, saya tidak bisa menghalangi,” tutur Eng Hian.
“Untuk ke depan, saya sudah berkoordinasi dengan tim ganda campuran dan kemungkinan nanti ada pemain ganda campuran yang akan bermain rangkap di ganda putri,” tutupnya.
Sekadar informasi, Larasati masuk Pelatnas PBSI sejak 2020 lalu, setelah dia berhasil menjuarai Kejuaran Nasional 2019 di Palembang bersama pasangannya, Jesita Putri Miantoro. Di tahun ini, Larasati naik kelas dari pratama ke utama. Sayang, cedera di lutut kirinya mengharuskan dia mengubur mimpi untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia lewat prestasi.