“Ternyata hawanya beda. Bola-bolanya beda. Nggak enak di awal game kedua. Lawan mulai ngejar terus. Bola saya juga mudah mati karena agak kagok. Pertandingan pertama ini berat. Karena pukulan dan fokusnya naik-turun,” kata Choirunnisa dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV dikutip Jawapos.com.
Sebetulnya, secara keseluruhan tunggal putri ranking 86 dunia itu sudah bermain baik. Namun pada game kedua, pertandingan berlangsung lebih seru. Meski memiliki selisih ranking yang berbeda jauh, Yasnita tak lantas menyerah begitu saja. Pengalaman yang dimiliki Choirunnisa terbukti mampu menyudahi pertemuan kali ini dengan kemenangan.
Pebulutangkis asuhan PB Mutiara Cardinal Bandung itu punya pukulan-pukulan menyilang yang akurat. Buktinya, hal itu mampu membuat Yasnita cukup kerepotan meladeni permainan Choirunnisa. Padahal, di awal game kedua, Yasnita sempat menyulitkan Choirunnisa.
Selanjutnya, untuk laga kedua fase penyisihan Grup N Mola TV PBSI Home Tournament, Choirunnisa akan berhadapa dengan Ester Nurumi Tri Wardoyo yang secara mengejutkan menang atas unggulan keenam, Asty Dwi Widyaningrum lewat permainan dua game langsung dengan skor 21-10 dan 21-10.
“Ester itu kuat dan ada tenaga. Saya belum pernah ketemu sama dia. Bahkan di latihan juga jarang ketemu. Jadi, saya akan memberikan yang terbaik saja,” tutup Choirunnisa.