Debby mewakili PB Djarum sementara Riky (Tjakrindo) bertemu dengan Lutfi Afriand (Mutiara Cardinal)/Brigita Marcelia Rumambi (Berkat Abadi) di babak 32 besar, Selasa (12/11). Laga yang mempertemukan dua pasangan "gado-gado" ini dimenangkan oleh Riky/Debby melalui rubber game 22-20, 14-21, 21-14. "Gim pertama memang kita lama adaptasinya. Di gim kedua itu memang kita salah pola, jadi di gim ketiga itu kita balik lagi ke pola awal," tutur Debby kepada Djarum Badminton.
"Mungkin juga karena saya sudah lama nggak ikut pertandingan. Jadi memang beda main dengan teman-teman (jika dibandingkan) dengan bermain di turnamen. Masih perlu adaptasi dan untung Riky bisa cover," tambah perempuan berusia 35 tahun ini.
Riky pun mengaku sudah cukup lama tidak berkompetisi, meski masih tetap bermain bulu tangkis untuk hanya sekadar "mencari keringat". Bahkan, menurutnya, mereka tidak memiliki persiapan khusus menjelas Sirnas. "Saya sudah jarang ikut pertandingan. Lawan pun saya lihat baru-baru semua. Jadi cobanya langsung di lapangan," ungkapnya.
"Nggak pernah latihan, langsung di pertandingan," ujarnya, seraya tertawa lepas.
Debby pun merasa tak menemukan kesulitan dalam berkomunikasi dengan Riky di lapangan. Bekal pengalaman kala mereka masih menghuni pelatnas Cipayung, menjadi andalan keduanya dalam menghadapi pertandingan Sirnas perdana mereka. "Kalau soal komunikasi, karena kita dulu sudah sering latihan bareng di pelatnas jadi kita sudah saling tahu pola-pola kita," kata Debby.
Nah, apa yang menjadi pertimbangan bagi Debby untuk kembali mengayunkan raket di kancah Sirnas? "Alasannya karena (lapangannya) dekat. Terus kebetulan jadwal juga kosong jadi bisa diadaptasikan dengan antar-jemput anak sekolah," jawabnya.
Lantas, target yang ingin dicapai? "Yang pasti bermain sebaik-baiknya, tanpa ceedera. Syukur-syukur bisa sampai babak weekend."