"Pasti saya senang dan mau berprestasi. Saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini dan akan bertanggung jawab semaksimal mungkin," tutur Fadia, sebagaimana dilaporkan Kompas, Jumat (11/2).
Bersama pasangan sebelumnya, Ribka Sugiarto, Fadia berhasil keluar sebagai juara Indonesia Masters 1000 2019. Dua atlet PB Djarum tersebut juga meraih perunggu ganda putri Kejuaraan Yunior 2017, dan pada tahun berikutnya bersama Agatha Imanuela. Selain itu pada nomor ganda campuran bersama Rehan Naufal Kusharjanto, Fadia meraih perak Kejuaraan Dunia Yunior ganda campuran 2017 dan 2018.
"Dengan pengalaman keduanya, Apriyani/Fadia diharapkan menembus Olimpiade 2024," tulis media harian tersebut.
Apriyani, yang kali ini akan berperan selaku senior, juga yakin dapat membentuk ikatan yang baik dengan "adiknya" itu. "Kami hanya berbeda usia dua tahun, jadi pasti bisa komunikasi dengan baik," tutur peraih keping emas Tokyo 2020 ini.
"Apalagi, saya tahu kualitas permainan Fadia," pemain PB Jaya Raya tersebut, menambahkan.
Perjalanan baru Apriyani/Fadia sebagai ganda putri anyar Indonesia dimulai pada dua turnamen level BWF World Tour Super 300, yakni German Open 2022 pada 8-13 Maret dan Swiss Open (22-27 Maret).
Kemudian, bersama Apriyani, Greysia akan fokus tampil di All England (15-20 Maret) yang menurut rencana digelar di Utilita Arena Birmingham, Inggris. Fadia diistirahatkan karena tandem lamanya, Ribka, bermain dengan pasangan barunya, Febby Valencia Dwijayanti.