Sebagai pemain yang lebih muda, Fikri menilai masih banyak hal teknis maupun non teknis yang harus ia latih lagi. Ketenangan dan kesabaran yang dimiliki Marcus saat berada di lapangan, membuat Fikri semakin termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi.
“Saya harus lebih meningkatkan fokus lagi supaya nggak mati-mati sendiri, sama mindset-nya. Pelajaran yang saya ambil dari koh Sinyo (Marcus) adalah ketenangan dan kesabarannya,” ungkap Muhammad Shohibul Fikri dilansir Badmintonindonesia.org.
“Kalau dari segi fisik saya bisa mengimbangi, tapi kalau ketenangan memang masih kurang. Saya juga harus menambah power di tangan, banyak bola-bola saya yang masih mengambang,” sambungnya menambahkan.
Bersama Marcus, Fikri finis di urutan keempat Mola TV PBSI Home Tournament. Marcus/Fikri hanya berhasil mencuri dua kemenangan dari lima pertandingan. Kemenangan mereka diraih saat bentrok dengan Hendra Setiawan/Pramudya Kusumawardana Riyanto dan Leo Rolly Carnando/Mohammad Ahsan.
Sedangkan ketika berhadapan dengan Fajar Alfian/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Moh. Reza Pahlevi Isfahani dan Daniel Marthin/Muhammad Rian Ardianto, Marcus/Fikri harus menelan kekalahan.
Sementara itu, meski harus finis di urutan keempat, Marcus Fernaldi Gideon mengaku tetap bersyukur atas hasil yang ia raih bersama Fikri di Mola TV PBSI Home Tournament ini. “Kita baru berpasangan, masih banyak kekurangan yang perlu dilatih lagi,” kata Marcus.