"Mau tidak mau, harus mengejar Race to Olympic. Dan masih seperti yang saya selalu bilang, pokoknya satu pertandingan, satu pertandingan dulu saja," kata Rehan saat dijumpai di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (8/11).
"Mau apa pun hasilnya, kalau memang hasilnya bagus, ya, Alhamdulillah, kalau tidak bagus, ya, kita harus latihan lagi, harus terus coba lagi," ujarnya menambahkan.
Pada kesempatan tersebut Rehan juga menyatakan, gelar runner-up Hylo Open 2023 menjadi pembuktian sekaligus pembelajaran bagi keduanya untuk menghadapi sisa turnamen tahun ini. "Buat ajang pembuktian juga buat saya sama Lisa. Maksudnya, kalau misalnya kita punya kemauan itu, kita (pasti) bisa," katanya, seperti dilaporkan Antara.
"Asal kita tidak memikirkan masalah, apa pun itu, pasti bisa. Namanya juga kita berusaha, kan, ingin memberi yang terbaik, tapi memang masih banyak kekurangan juga," Rehan, menambahkan.
Pencapaian di turnamen BWF Super 300 tersebut, lanjut Rehan, juga tidak lepas dari tangan dingin pelatih baru ganda campuran pelatnas bulu tangkis Indonesia, Herry Iman Pierngadi, yang senantiasa memberikan evaluasi terkait penampilan mereka dari satu turnamen ke turnamen berikutnya. "Koh Herry juga selalu memberi evaluasi, mau menang, mau kalah, beliau selalu kasih tahu saya, kekurangannya apa," ungkapnya.
"Untuk sekarang, kata Koh Herry tadi saat briefing, untuk saya tambah tenaga lagi, karena kadang-kadang kalau sudah set ketiga sudah mulai berkurang tenaganya," demikian Rehan.