“Saya mencoba untuk tidak terlalu berekspektasi. Diatur biar tidak terlalu tinggi atau rendah. Kalau berlebihan malah beban, kalau rendah malah tidak termotivasi,” kata Apriyani Rahayu mengutip dari Jawapos.com.

Olimpiade Tokyo 2020 nanti akan menjadi debut buat Apriyani. Otomatis, dia sangat menantikan kesempatan perdana dan momen bersejarah bagi dirinya itu. Sedangkan bagi Greysia, Tokyo akan menjadi Olimpiade ketiganya. Greysia tentu syarat pengalaman tampil di panggung sebesar Olimpiade.

Untuk itu, Greysia/Apriyani sepakat untuk saling menyeimbangkan peran mereka masing-masing saat berjuang nanti. “Cara dan gaya bermain yang sudah terbentuk kami kuatkan lagi biar lebih solid. Saya baru debut. Butuh banyak masukan dari Kak Greys dan Koh Didi (Eng Hian),” ucapnya.

“Secara persiapan, kami punya waktu lebih banyak. Bedanya, sekarang kami tidak bisa mengukur sejauh mana hasil latihan. Tapi, saya rasa semua pemain mengalami hal yang sama,” sambung Apriyani menambahkan.

Gelaran Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung sekitar dua pekan lagi. Greysia/Apriyani dan tim bulutangkis Indonesia juga sudah bertolak ke Jepang, tepatnya ke prefektur Kumamoto untuk mematangkan persiapan dalam pemusatan latihan.

Greysia/Apriyani juga mendapat suntikan kepercayaan diri usai menjuarai turnamen Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan semifinalis di ajang Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Januari lalu di Bangkok, Thailand. Hal itu tentu menjadi modal yang baik buat mereka dalam menjaga ekspektasi di Olimpiade Tokyo 2020.