Gebrakan Hafiz/Gloria sudah mulai terlihat saat mereka mampu menaklukkan Tontowi/Liliyana di All England 2018. Disusul dengan kemenangan atas Mathias Christiansen/Christinna Pedersen (Denmark), di turnamen Malaysia Open 2018. Penampilan Hafiz/Gloria kian konsisten hingga mereka lolos ke semifinal turnamen level elit Blibli Indonesia Open 2018.
Pekan lalu, prestasi yang cukup mengejutkan berhasil ditorehkan Hafiz/Gloria. Mereka berhasil meraih gelar juara Thailand Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 500. Gelar di Thailand Open itu merupakan yang pertama bagi Hafiz/Gloria. Pencapaian ini merupakan sedikit titik terang soal regenerasi ganda campuran.
Pencapaian Hafiz/Gloria yang semakin menanjak, dinilai Richard Mainaky, Kepala Pelatih Ganda Campuran PP PBSI dirinya sedikit lega. Pasalnya, hingga saat ini pasangan senior Tontowi/Liliyana masih menjadi andalan ganda campuran Indonesia, sementara Liliyana sudah menegaskan bahwa tahun ini adalah tahun terakhirnya mengayunkan raket.
"Saya agak sedikit lega melihat perkembangan Hafiz/Gloria, saya sudah melihat peningkatan mereka dari Malaysia Open 2018. Khususnya Hafiz, saya puas setelah saya rekrut dari ganda putra, dengan kerja kerasnya menjalani program saya, sekarang mulai berbuah manis," kata Richard.
"Setelah Edi (Subaktiar) cedera, memang saya sengaja memasangkan Hafiz dengan Gloria, karena pola mereka cocok. Pertahanan Gloria cukup baik dengan no lob panjang dan balik serang. Cukup cepat juga progress mereka, saya bentuk polanya dalam setahun dan sudah mulai melekat di mereka. Sampai saat ini mereka cukup konsisten dan paham dengan pola itu," jelasnya.
Akan tetapi, Richard mengatakan bahwa PR Hafiz/Gloria masih banyak, dan tugas mereka masih panjang, khususnya jelang Olimpiade Tokyo 2020. Nama Hafiz/Gloria saat ini berada di urutan pertama dalam daftar kandidat ganda campuran yang akan berlaga di event olahraga empat tahunan tersebut.
"Yang jelas saya sudah punya pegangan satu pasangan untuk olimpiade, tetapi saya tetap gencar untuk cari pasangan-pasangan lain hingga dapat dua sampai tiga pasang pelapis," sebut Richard.
"Hafiz/Gloria memang nominasi pertama karena mereka sedang ada di Top 10, jelas ini mempermudah mereka untuk kualifikasi ke olimpiade. Pasangan lainnya perlu digenjot lagi dan dilihat performanya bagaimana. Soal Debby (Susanto), dia sudah tegaskan untuk main hingga kontrak selesai sampai akhir tahun ini," ungkap Richard.
Saat ini sektor ganda campuran memiliki beberapa pasangan pelapis selain pasangan senior Tontowi/Liliyana dan Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto. Diantaranya Hafiz/Gloria, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Ronald Alexander Annisa Saufika, Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami.
Sumber : Humas PBSI