"Suasana bertanding sangat baik sekali. Hasilnya cukup memuaskan, mereka bisa mengeluarkan kemampuan terbaik," ujarnya, dilansir Antara.
"Walau, masih ada yang tegang dan melakukan kesalahan sendiri," Rionny, menambahkan.
Lebih lanjut Rionny menjelaskan, temuan PP PBSI atas beberapa hal yang perlu diperbaiki pada simulasi hari pertama, akan dievaluasi lebih lanjut. Menurutnya, hasil temuan tersebut menjadi catatan penting sebelum menentukan nama-nama pemain di Piala Sudirman dan Piala Thomas dan Uber, serta menjadi bahan perbaikan pelatihan di masa mendatang.
Sementara, simulasi selama dua hari di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta ini, menjadi ajang mencari pengalaman bagi para pemain pelapis untuk belajar dari para senior yang menjadi lawan maupun pasangan dalam nomor ganda. Satu di antara pemain pelapis tersebut adalah Febby Valencia Dwijayanti Gani yang berpasangan dengan peraih keping emas Olimpiade Tokyo 2020, Apriyani Rahayu.
Apriyani memberi masukan agar Febby tak membuat banyak kesalahan dan bisa mengatur irama permainan. "Saya senang banget bisa dipasangkan dengan Kak Apri. Pelajaran yang saya dapat adalah cara main. Saya siap kalau nanti dipasangkan dengannya," ujar Febby, dikutip dari situs berita Kompas.id.
Bagi para pemain senior, ajang simulasi ini menjadi waktu yang tepat untuk memantapkan diri, sebelum bersaing dalam kejuaraan beregu yang akan dilangsungkan di semenanjung di bagian utara Eropa itu. Piala Sudirman berlangsung di Vantaa, Finlandia, pada 26 September-3 Oktober. Lalu sepekan kemudian, Piala Thomas dan Uber dilangsungkan di Aarhus, Denmark, pada 9-17 Oktober.