“Yang penting ngomong sama partner kalau mainnya lagi nggak enak, harus diomongin. Tidak ada rasa sungkan, harus mengakui, jangan gengsi. Sebenarnya semua pemain pasti merasa kalau partnernya mainnya lagi nggak enak, tapi kan akan lebih baik kalau bilang saja. Kalau partner lagi nggak enak, ya harus dimengerti, mungkin kita pernah dalam kondisi begitu dan partner kita bisa memaklumi. Saya juga pernah mati-mati sendiri kan. Pikir positif saja,” kata Hendra Setiawan seperti dikutip dari situs resmi PBSI.
Lebih lanjut peraih tiga gelar juara dunia ini mengatakan jika setiap pemain ganda tidak boleh membiarkan keadaan buruk terus terjadi di lapangan. Setiap pemain ganda harus mengetahui bagaimana caranya menghadapi kendala tersebut. Dan setiap pemain memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengatasi permasalahan di lapangan.
“Kalau lagi nggak enak mainnya, harus bisa ngatasin, semua pemain punya cara masing-masing. Kalau saya, jadi mainnya drive dulu, asal masuk dulu, tapi kadang asal masuk pun nggak dapet feel-nya. Nggak gampang, kan?” tuturnya.
Penampilan seorang pebulutangkis yang bermain di nomor ganda tentunya bisa mempengaruhi kondisi pasangan mainnya. Menurut juara All England 2019 BWF World Tour Super 1000 ini, menjadi seorang pemain ganda mesti punya komunikasi yang baik dengan pasangannya, dan tidak ragu mengakui jika sedang tidak dalam penampilan terbaiknya.
“Memang susah, pasti ada pengaruhnya ke partner, tapi kalau bisa nggak berpengaruh, itu baru bagus. Pernah juga kita dua-duanya sama-sama lagi nggak enak mainnya. Kita diskusikan berdua, mau bagaimana ini? Apa main defense dulu? Harus ngomong kalau saya lagi nggak enak nih mainnya,” ungkapnya.
Kondisi seperti itu terkadang membuat Hendra dan Ahsan harus bertukar peran di lapangan. “Sebelum sama Ahsan, sama Kido pun saya begitu. Kalau sudah dapet feel-nya bisa balik lagi, tapi kalau sampai akhir pertandingan belum balik ya bisa sampai akhir ganti peran. Semua balik lagi tergantung kondisi di lapangan,” tutup peraih medali emas ganda putra Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido.