Pelatih berjuluk Coach Naga Api itu menilai bahwa penampilan Fajar/Rian di Seri Asia 2020, Januari lalu mengalami penurunan. Pasalnya, pada kejuaran Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Fajar/Rian kalah di babak 16 besar dari juniornya, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando dengan skor 21-16, 17-21 dan 20-22. Lalu di Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Fajar/Rian bahkan langsung tumbang di babak pertama setelah kalah 18-21 dan 19-21 dari pasangan Inggris, Ben Lane/Sean Vendy.
“Setelah dua Thailand Open kemarin, grafik Fajar/Rian yang paling menurun (di antara yang lain). Sekarang harapan saya ke depan harus lebih memberikan masukan untuk mereka supaya bisa naik lagi, bangkit lagi dan harus ada motivasinya,” kata Herry Iman Pierngadi dalam dalam Video Teleconference Zoom yang diadakan PP PBSI.
“Tapi menurut saya tidak hanya sekadar motivasi, tapi program latihan yang lebih detail. Banyak PR yang masih harus diperbaiki. (Fajar/Rian) kendalanya turun naik, belum stabil, kepercayaan dirinya masih turun naik juga. Untuk tahun ini saya mentargetkan mereka minimal bisa mencapai semifinal di All England nanti, supaya bisa mengangkat kepercayaan diri mereka,” sambungnya menambahkan.
Menurunnya performa Fajar/Rian dikatakan Herry bukan karena tekanan dari rekan senegaranya, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan, tapi memang ada sedikit kendala, terutama dalam hal sentuhan di lapangan.
“Kalau tekanan dari atas (Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan) nggak ada ya. Mereka malah lebih enak mainnya. Tapi penampilan mereka di Thailand kemarin itu memang kurang bagus. Tangannya Fajar itu memang ada sedikit kendala. Touch-nya agak hilang, mungkin karena sudah lama gak tanding,” tutup Herry.