“Di awal turnamen ini, saya masih belum bisa memprediksi siapa juaranya, karena kekuatan semua pasangan memang merata. Tapi setelah tiga-empat pertandingan, saya melihat Fajar/Yere (Yeremia) bisa jadi juara, karena mereka mainnya konsisten sekali,” ungkap Herry Iman Pierngadi dalam siaran pers yang diterbitkan PP PBSI.
Menurut Herry, komunikasi antara Fajar dan Yeremia yang lebih muda, menjadi salah satu kunci keberhasilan kombinasi ini. Seperti halnya yang terjadi pada laga pamungkas kontrra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Moh. Reza Pahlevi Isfahani, tadi pagi. Fajar/Yeremia mampu mengalahkan Kevin/Reza lewat permainan dua game langsung dengan skor 21-18 dan 21-18.
“Sebelumnya kan Yere sering error, tapi kelihatan banget Fajar ngebimbing. Dia kasih masukan, kasih semangat dan bilang jangan kendor, harus fokus. Di pertandingan penentu tadi, mereka di game kedua sempat kejar-kejaran angka sama Kevin/Reza, lalu Fajar kasih masukan ke Yere, dan Yere bisa ngejalanin itu,” jelasnya.
“Saya pikir akan berlangsung rubber game, ternyata Fajar/Yere menang dua game langsung. Saya tanya sama Kevin, memang kondisi fisiknya belum balik karena latihannya belum seratus persen selama masa pandemi ini dan langsung tanding, main sehari dua kali,” sambungnya menambahkan.
Duet Fajar/Yeremia keluar sebagai juara ganda putra Mola TV PBSI Home Tournament usai menyapu bersih lima kemenangan. Atas hasil ini, keduanya berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 50 juta. Sedangkan Kevin/Reza yang berada di posisi runner up, dihadiahi uang sebanyak Rp 25 juta.