Jaga Status Unggulan, Gregoria Juara Home Tournament

Gregoria Mariska Tunjung juara tunggal putri Mola TV PBSI Home Tournament.
Gregoria Mariska Tunjung juara tunggal putri Mola TV PBSI Home Tournament. (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Gregoria Mariska Tunjung mampu menjaga status unggulan teratasnya dengan menjuarai tunggal putri Mola TV PBSI Home Tournament. Tunggal putri nomor satu Indonesia itu keluar sebagai juara berkat kemenangan straight game 21-17 dan 21-10 atas Putri Kusuma Wardana pada laga final yang berlangsung di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (24/7). Atas raihan ini, Gregoria berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 25 juta.

Bukan cuma jadi juara, hasil manis ini juga sekaligus membalas kekalahan yang ia alami saat bentok dengan Putri di fase penyisihan Grup M, kemarin (23/7). Saat itu, Gregoria kalah dengan skor 23-25, 22-20 dan 11-21. Pada duel sore ini, tunggal putri ranking 21 dunia itu mampu membuktikan kualitas dan kematangannya di lapangan dengan bermain lebih tenang serta taktis.

“Yang pertama, aku nggak mau kalah lagi, karena sebelumnya kalah dari Putri. Hari ini aku sudah siap capek. Dan aku nggak mikir hasil juga, yang jelas rasanya tanggung saja kalau di final ini nggak habis-habisan (mainnya), nanti takut menyesal. Jadi di pertandingan tadi aku malah bisa lebih tenang dan di lapangan mikirnya jadi lebih panjang,” tutur Gregoria Mariska Tunjung dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV.

Sepanjang kejuaraan hingga akhirnya sukses menyabet gelar juara, Gregoria hanya merasakan sekali kekalahan. Meski dia menyadari ada beberapa yang memang harus diperbaiki, namun secara keseluruhan, Gregoria mengaku sudah cukup puas dengan penampilan di ajang Mola TV PBSI Home Tournament ini.

“Puji tuhan sudah lumayan puas. Tapi memang ada beberacapa catatan buat aku pribadi. Kalau lawan pemain junior, tegang dan mentalnya masih suka kewalahan mengaturnya,” katanya.

“Di turnamen ini kan sehari main dua kali. Mungkin main dua kali dalam sehari di turnamen ini, sama dengan sekali main di level atas. Jadi evaluasi yang pertama jelas di fisik. Tapi turnamen ini lumayan, bisa jadi takaran buat aku supaya fisiknya harus lebih ditingkatkan lagi,” ungkapnya menambahkan.