"Tahun ini aku belum ada gelar sama sekali, maksimal di final Swiss Open dan Piala Uber. Aku ingin bawa pulang gelar (juara) tahun ini, karena belum ada, dan aku mau berusaha keras untuk mencobanya," kata Gregoria, sapaannya, mengutip laporan Antara, Kamis (15/8).
Bagi Gregoria, perolehan keping perunggu Paris 2024 menjadi amunisi tambahan untuk terus mengembangkan kemampuan dan kepercayaan diri.
Oleh karenanya, setibanya di Tanah Air, Gregoria segera melakukan persiapan menjelang turnamen BWF World Tour Super 750 Japan Open 2024 yang bergulir pada pekan depan. "Meski persiapan bisa dibilang terbatas, aku merasa harus tanding di Japan Open ini karena aku ingin mempertahankan performa aku dari Olimpiade. Aku ingin memaksimalkan di tahun ini," kata pebulu tangkis asal klub Mutiara Cardinal Bandung ini.
"Kemarin di Olimpiade hasilnya cukup bagus, jadi aku ingin mencoba menantang diri aku supaya bisa naik lagi levelnya," Jorji, menambahkan.
Pemain peringkat ke-7 dunia itu juga mengungkapkan, pengalamannya di Paris 2024 juga menjadi pengingat baginya untuk dapat mengontrol emosi dengan baik saat berada di arena pertandingan. "Aku lagi menjalankan mimpi aku sebagai atlet, yaitu berdiri di Olimpiade, dan aku tidak mau menyia-nyiakan itu. Setiap tegang atau kepikiran, ketakutan itu harus aku kontrol, dan aku rasa aku cukup bijak saat itu," ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai kansnya untuk kembali berlaga pada Olimpiade Los Angeles 2028, Jorji menjawab dengan konklusi yang cukup terbuka. "Aku tidak mau bilang ‘tidak’, tapi tidak mau terlalu yakin juga karena di 2021 aku sempat ingin berhenti main bulu tangkis, walaupun akhirnya aku tetap main," tutur Jorji.
"Tapi, aku mau berusaha dulu satu sampai dua tahun ini, memaksimalkan (diri), upgrade di dalam dan luar lapangan. Kalau Tuhan mengizinkan dan ada kesempatan di depan mata, ya, kenapa tidak?" pungkasnya.