“Di pertandingan pertama ini saya lumayan tegang. Lawannya tidak mudah, katanya dia juara juga di sirkuit nasional. Tadi permainan lawan cukup bagus, terutama di bola-bola atasnya yang tajam. Ada rasa khawatir sedikit, tetapi alhamdulillah ini bisa saya atur,” ujar Hanna usai laga.
“Setelah pertandingan ini saya akan bertemu Dinar, teman sepelatnas. Peluang kami 50-50, di latihan pun kalau bermain hasilnya menang-kalah. Saya ingin tim pelatnas juara di turnamen ini, siapapun yang juara, dialah yang terbaik,” katanya.
Hanna dan Dinar tercatat hanya sekali bertemu di pertandingan resmi di final Swiss International Challenge 2014. Kala itu Hanna naik podium juara setelah mengalahkan Dinar dengan skor 11-9, 11-5, 7-11, 9-11, 11-6.
Sementara itu, empat tunggal putri Pelatnas PBSI juga menjejakkan langkah ke perempat final. Gregoria Mariska tanpa hambatan berarti mengalahkan Marsa Indah Salsabila (Jawa Tengah), dengan skor 21-15, 21-9.
Dinar Dyah Ayustine mampu mengatasi permainan Rina Andriani, wakil dari Jawa Tengah, dengan skor 21-9, 21-13.
Fitriani yang siang ini bertanding di lapangan 5, juga memastikan tempat di perempat final dengan kemenangan straight game atas Intan Dwi Jayanti (Jawa Tengah), 21-13, 21-18.
Kejutan diciptakan oleh Priskila Siahaya (Pelatnas PBSI) yang mengalahkan pemain senior Febby Angguni (Jawa Timur), 17-21, 23-21, 21-16.
Ana Rovita (DKI Jakarta) juga membuat kejutan dengan menumbangkan Maria Febe Kusumastuti, unggulan pertama dari Jawa Tengah, dalam dua game langsung, 23-21, 21-16.
sumber : badmintonindonesia.org