Kemungkinan, Praveen/Melati Tidak Punya Lawan Latihan di Olimpiade Nanti

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia) saat menjalani sesi latihan. (Foto: PP PBSI)
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia) saat menjalani sesi latihan. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Karena kondisi wabah virus korona yang belum kunjung mereda jelang Olimpiade Tokyo 2020, setiap tim bulutangkis, termasuk Indonesia dituntut harus lebih cermat dan kreatif dalam menyiasati program latihan. Sebab, persiapan tidak hanya dilakukan sebelum berangkat ke Tokyo, tapi juga begitu tiba di sana.

Sektor ganda campuran Indonesia, sepertinya bakal menemui sedikit kesulitan untuk menjalani program latihan begitu tiba di Tokyo. Pasalnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di nomor tersebut. Kepala Pelatih Ganda Campuran Indonesia, Richard Mainaky mengatakan bahwa dia belum bisa memastikan untuk membawa Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle ke Tokyo untuk menjadi sparring Praveen/Melati.

“Untuk sparring memang masih belum jelas karena kondisi pandemi membuat semua serba terbatas. Kalau dari pengalaman saya bawa dua wakil bisa saling bantu dan latihannya lebih enak,” ujar Richard Mainaky mengutip dari Bolalob.com.

“Kali ini memang katanya susah untuk bawa sparring, kuotanya hanya 20 persen dari total 11 pemain. Jadi hanya dua orang. Otomatis fokus ke sektor yang paling berpeluang, kali ini ganda putra, mereka punya dua wakil dan dua-duanya berpeluang,” sambungnya menambahkan.

Sebelumnya, kondisi serupa juga pernah dialami sektor ganda campuran Indonesia pada Olimpiade London 2012. Saat itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus berjuang sendiri. Tapi tim bulutangkis Indonesia bisa memboyong Muhammad Rijal/Debby Susanto untuk lawan sparring.

Richard mengatakan, pada Olimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro 2016 lalu, sektor yang hanya meloloskan satu wakil biasanya 'meminjam' pemain dari sektor lain untuk menjadi partner latihan begitu sudah masuk ke perkampungan atlet. “Seperti di Rio 2016, Herry (Iman Pierngadi - pelatih ganda putra) meminjam pemain dari ganda campuran karena wakilnya cuma satu pasang,” katanya.

Tapi pada Olimpiade Tokyo 2020 nanti, sektor ganda putra berhasil meloloskan dua wakilnya melalui Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Keduanya menempati peringkat pertama dan kedua. Di atas kertas, kedua ganda putra Indonesia itu punya peluang besar untuk mendulang medali emas. Untuk itu, Richard akan bersikap bijak.

“Walau ganda putra ada dua pasang dan bisa saling bantu, tapi sebagai sektor yang paling berpeluang dan paling banyak wakil, kami semua harus bijak. Jangan sampai hilang potensi medali emas itu, kami akan menyiasati bagaimana caranya agar Praveen/Melati tetap bisa latihan maksimal sebelum pertandingan,” tutup Richard.