Dalam keterangan pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com, Jumat (10/7), Jonatan mundur dari kejuaraan internal ini lantaran mengalami kram, bahkan sampai sebadan. Kram yang dialami Jonatan sudah terjadi pada pertandingan perempat final melawan Karono, kemarin (9/7).
“Jonatan mengalami kram sampai satu badan setelah pertandingan kemarin. Waktu bangun pagi ini kondisinya masih belum memungkinkan untuk bertanding,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti.
Saat bentrok dengan Karono, Jonatan mesti melewati duel panjang dan ketat selama 80 menit. Sedangkan pada pagi harinya, di hari yang sama, tunggal putra nomor dua Indonesia itu juga harus bertanding sengit di laga penyisihan Grup H melawan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dalam tempo 71 menit.
“Ini menjadi bahan evaluasi juga buat kita, kemarin kan latihannya masih belum full. Ada gambaran juga kalau sudah ada turnamen resmi berarti persiapannya harus lebih baik lagi. Memang semua pasti menginginkan Jonatan vs Ginting di final, tapi di luar dugaan para pemain pelapis memberikan perlawanan,” tuturnya.
“Di satu sisi ini bagus juga karena pemain pelapis mau membuktikan mereka bisa memberikan perlawanan. Tapi di sisi lain, para senior harus bekerja keras di turnamen ini,” lanjutnya menambahkan.
Dengan mundurnya Jonatan, maka gelar juara ketiga tunggal putra Mola TV PBSI Home Tournament jatuh ke tangan Chico Aura Dwi Wardoyo.