“Saya pribadi melihat (tunggal putra) kita tuh bagus, cuma kurang konsisten saja. Reli poin kan memang lebih susah ya. Kalau main reli poin kan cenderung kelihangan poinnya besar, jadi harus lebih banyak nyerang. Bukan berarti nggak boleh main reli, tapi kalau mau main reli pun harus menekan ya,” kata Ardy B. Wiranata dalam bincang-bincang virtual di kanal youtube Badminton TV.
“Kalau (prestasi tunggal putra Indonesia) balik seperti zaman saya sepertinya agak susah. Apalagi dengan sistem reli poin seperti sekarang, jadi gaya permainan pun sudah berbeda,” lanjutnya menambahkan.
Selain konsistensi, Ardy juga menuturkan bahwa ada faktor non-teknis yang dianggapnya menjadi salah satu kendala terhambatnya prestasi tunggal putra Indonesia.
“Selain itu faktornya, mungkin sekarang distraction-nya banyak ya, apa saja bisa jadi distraction. Jadi kita nggak pernah tahu konsentrasi pemainnya bagaimana. Kita lihat sekarang, habis latihan saja yang dipegang langsung handphone. Mungkin lagi latihan saja bisa pegang handphone,” tuturnya.
Lebih lanjut peraih medali perak Olimpiade Barcelona 1992 itu berpesan agar pemain tunggal putra Indonesia harus berlatih lebih keras lagi dari sebelumnya. Dia juga berharap prestasi tunggal putra Indonesia bisa kembali berjaya seperti beberapa tahun sebelumnya.
“Pesan saya untuk tunggal putra Indonesia ya harus latihan lebih keras lagi. Pemain bagus banyak, tapi pemain yang bagus banget itu nggak banyak. Bagi saya, kalau mau jadi pemain yang paling atas latihannya harus ditambah, harus berani latihan lebih banyak dari yang lain,” tandasnya.