Dengan tidak adanya kompetisi hingga penghujung 2020 nanti, tim pelatih di Pelatnas PBSI dituntut untuk lebih kreatif dalam memberikan program latihan kepada para atlet. Kepala Pelatih Ganda Campuran Indonesia, Richard Mainaky lantas memanfaatkan waktu ‘libur’ panjang ini dengan mempertajam kemampuan individu anak asuhnya.
Sejauh ini, tim kepelatihan di Pelatnas PBSI telah menyusun program latihan dengan kuantitas rendah namun berkualitas tinggi. “Seperti atlet putri, kami lebih fokus pada permainan depan net yang harus lebih halus dan rapat, pertahanannya juga harus dikuatkan lagi. Sedangkan untuk putra jelas variasi pukulan bola atas dan pengembalian bola-bola datar atau bawah yang harus benar serta terarah,” kata Richard Mainaky mengutip dari Detik Sport.
“Kalau untuk pemain muda (sebenarnya) tidak masalah. Malah ada keuntungan karena mereka bisa banyak dibentuk sesuai kebutuhan tiap atlet. Tapi yang menjadi pekerjaan rumah ya atlet level atas, khususnya nominasi Olimpiade,” sambungnya menambahkan.
Lebih lanjut Richard menuturkan bahwa dirinya tidak terlalu khawatir dengan kondisi ketahanan dan kebugaran stamina para atletnya. Menurut Richard, kondisi fisik Praveen Jordan dkk dinilai cukup baik.
Beberapa waktu lalu, PP PBSI sempat menyatakan bakal kembali menggelar kejuaraan internal dengan format Piala Sudirman. Namun wacana tersebut masih belum diputuskan. Sebab, PP PBSI masih akan mengkaji ulang rencana tersebut bersama tim Pembinaan dan Prestasi serta tim pelatih. “Belum ada pembicaraan. Kami tunggu arahan selanjutnya dari Binpres,” tandasnya.