"Risiko terbesar menjadi seorang atlet itu adalah cedera. Tidak disangka, kemarin saya berjalan masih normal, masih bisa bermain badminton, dan tiba-tiba harus menjalani operasi ACL dan MCL saya yang putus dan miniskus robek," ujar Lililyana.
Perempuan 37 tahun itu mengaku kaget karena cedera tersebut dialami saat bermain bulu tangkis dengan santai. "Yang saya rasakan pastinya sedih, kaget, marah juga sama diri sendiri kenapa mesti terjadi dengan saya padahal hanya bermain badminton santai," ujar Liliyana.
"Menyesal pastinya kenapa harus maksa bermain, bukannya senang-senang saja hang out dengan teman-teman. Ya itu lah manusia dengan segala penyesalannya," katanya menambahkan.
Dalam kesempatan ini, Liliyana juga bersyukur karena cedera yang dialami tersebut terjadi selepas gantung raket alias pensiun. Ia tak membayangkan bila kondisi tersebut terjadi semasa aktif menjadi atlet. "Kata orang jawa masih ada kata 'bejo' ini terjadi di masa saya sudah pensiun. Kalau ini terjadi saat saya masih aktif mengejar mimpi pasti akan sangat berat," ujanya.
"Mungkin saya terlalu percaya diri merasa sampai pensiun tidak pernah cedera yang berat. Ternyata saya dapat giliran juga untuk masuk ruang operasi," kata Liliyana.
Antara melaporkan, sejumlah pemain top dunia, mantan pemain, pelatih, hingga para pengikut akun Instagram Liliyana pun memberikan dukungan dan doa untuk kesembuhannya. Misalnya pemain spesialis ganda campuran asal Chan Peng Soon dan ganda campuran Thailand Sapsiree Taerattanachai yang memberikan semangat untuk kesembuhan Butet.