Seperti diketahui, selain Tiongkok, rival terberat Kevin/Marcus juga datang dari ganda putra Jepang. Yakni Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. The Minions kerap dibuat repot setiap kali bentrok dengan pasangan nomor enam dunia itu. Dalam total delapan pertemuan dengan Endo/Watanabe, Kevin/Marcus harus menelan enam kekalahan beruntun. Termasuk pada pertemuan terakhir mereka di partai final All England tahun lalu.
Saat itu, Kevin/Marcus harus merelakan tahta juara All England 2020 ke tangan Endo/Watanabe setelah dipaksa menyerah dengan skor 18-21, 21-12 dan 19-21. “Di All England pasti lebih ketat karena Jepang sudah turun,” kata Marcus Fernaldi Gideon dilansir detikSport.
Menyusul keputusan dibatalkannya German Open 2021 BWF World Tour Super 300, lantas membuat The Minions tak punya kesempatan untuk ‘memanaskan mesin’ sebelum ke All England 2021 BWF World Tour Super 1000. Marcus menyadari betul bahwa tanpa adanya turnamen pemanasan sebelum All England, akan sedikit sulit mengevaluasi kekurangan diri sendiri. Apalagi, dia mengakui jika peta kekuatan ganda putra dunia sangat merata.
“Saya melihat kekuatan ganda putra sangat merata. Kemarin di Thailand (Open) sudah keliatan juga lawan berkembang banget. Progres di latihan sudah bagus. Kami akan coba tampil maksimal saja, mengeluarkan apa yang kami punya,” tutupnya.