Meski Berhasil Tembus Final, Akbar/Winny Akui Masih Saling Adaptasi

Akbar Bintang Cahyono/Winnya Oktavina Kandow keluar sebagai runner up Mola TV PBSI Home Tournament.
Akbar Bintang Cahyono/Winnya Oktavina Kandow keluar sebagai runner up Mola TV PBSI Home Tournament. (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Mola TV PBSI Home Tournament di sektor ganda campuran sudah resmi berakhir dan Praveen Jordan/Melati Daeva keluar sebagai juaranya. Namun ada yang cukup menarik perhatian dari kejuaraan internal ini, yaitu penampilan dari pasangan Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow. Meski tidak diunggulkan, Akbar/Winny mampu menyapu bersih kemenangan sejak fase penyisihan grup sampai semifinal.

Bahkan, Akbar/Winny sempat membuat kejutan di babak penyisihan Grup D dengan mengalahkan ganda campuran ranking delapan dunia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dalam permainan dua game langsung. Namun sayangnya, Akbar/Winny harus menutup Mola TV PBSI Home Tournament ini dengan raihan runner up setelah kalah dari Praveen/Melati dengan skor 9-21 dan 17-21.

“Kalau saya tadi merasa ragu-ragu untuk memancing dan memotong laju bola yang datang karena memang nggak gampang. Susah sekali keluar dari tekanan, serangan mereka bagus,” kata Winny Oktavina Kandow soal laga final dalam rilis PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

Mola TV PBSI Home Tournament ini menjadi penampilan perdana bagi Akbar/Winny setelah sempat berpisah selama kurang lebih setahun. Winny sempat diduetkan dengan Tontowi Ahmad, sedangkan Akbar bermain di sektor ganda putra bersama Moh. Reza Pahlevi Isfahani. Hal inilah yang sebenarnya menjadi tantangan terbesar buat Akbar/Winny. Keduanya mengaku masih saling beradaptasi untuk menemukan permainan terbaik.

“Kalau banyak yang lihat kita bermain bagus di turnamen ini, sebenarnya dibalik ini awal-awal kita berpasangan itu kacau banget, nggak dapat feel-nya sama sekali. Permainan Akbar dan bang Owi (Tontowi) kan beda. Biasanya bang Owi nutup di sini, Akbar enggak, karena pikirannya beda, jadi saya harus adaptasi lagi,” ungkapnya.

“Adaptasi lagi dari awal, kebiasaan partner, kebiasaan saya juga jadi beda lagi, karena bola sambungan dari partner kan beda. Dua-tiga bulan pertama, dari Januari sampai Maret tahun ini rasanya seperti anak yang baru bisa berjalan,” sambungnya menambahkan.

Lebih lanjut Winny mengatakan, selain soal teknis, ia dan Akbar juga masih harus membereskan masalah non teknis yang sempat mereka alami. Akbar akhirnya harus memilih untuk fokus di sektor ganda campuran. Sedangkan Winny baru saja ditinggal Tontowi.

“Waktu bang Owi pensiun itu saya bukannya down sih, tapi ya sedih, saya merasa belum ngasih hasil maksimal, belum bisa kasih gelar juara. Nggak bisa dipungkiri saya dapat banyak banget pelajaran dari bang Owi, mulai dari teknis, membaca lawan, sampai cara mengatasi kalau kita mainnya lagi nggak enak,” tuturnya.

“Dulu waktu pasangan sama bang Owi, saya yang sering error, ya sekarang masih ada error, tapi sudah bisa mengakali kalau error terus harus bagaimana. Semoga ke depannya saya dan Akbar makin kompak dan bisa naik level permainannya,” lanjutnya.

Sementara itu, Akbar juga baru harus mengubah fokusnya, karena permainan di ganda putra tentu berbeda dengan ganda campuran. “Kalau Winny banyak menyesuaikan kebiasaan dari partneran sama bang Owi, saya lebih adaptasi pola main dari ganda putra ke ganda campuran lagi. Di awal memang berat. Sampai saat ini kita masih terus berusaha untuk naik terus kualitas permainannya,” kata Akbar Bintang Cahyono.

Meski begitu, lanjut Akbar, banyak teknik permainan ganda putra yang bisa diterapkan dalam perannya saat ini sebagai pemain ganda campuran. “Dapat kualitas drive-nya dan tenaganya, serta pola main setengahnya,” ungkapnya.