Setelah unggul 18-10 di game ketiga, Agatha/Nita terlihat tampil begitu terburu-buru. Alhasil, perolehan angka mereka nyari tersusul Jesita/Lanny. Beruntung, saat memimpin 20-18, flick service yang dilakukan Lanny terlalu memanjang ke belakang hingga akhirnya menyudahi pertandingan untuk kemenangan Agatha/Nita.
“Di game ketiga tadi kami terlalu buru-buru mainnya. Bukan buru-buru untuk game (menyelesaikan permainan, Red), tapi buru-buru untuk mematikan lawan. Di game kedua juga bukan kami yang mengontrol permainan, tapi mereka. Jadi kami malah terbawa permainan lawan,” jelas Agatha Imanuella dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV.
“Mereka (Jesita/Lanny) lawan yang bagus dan punya tipe permainan defend balik serang. Jadi mereka coba tahan dulu, begitu kita sedikit lengah mereka langsung serang,” sambungnya mengomentari permainan lawan.
Ini menjadi kemenangan perdana buat Agatha/Nita. Sebab, pada pertandingan sebelumnya (9/9) saat melawan pasangan belia, Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose, Agatha/Nita harus menelan kekalahan 21-16, 17-21 dan 17-21. “Kami evaluasi dari kekalahan kemarin, dan lebih ke non-tekninya. Intinya kami gak boleh terlalu menggebu-gebu pengen menang dan gak boleh terlalu santai juga. Jadi fokusnya harus dijaga,” kata Nita Violina Marwah.
Sementara itu, Agatha/Nita mengaku masih perlu memperbaiki komunikasi mereka di lapangan. “Komunikasi harus lebih ditingkatkan lagi. Kalau komunikasi bagus, mau main gimana juga pasti enak,” tegas Agatha.