Turun di partai penentu, Christian mengaku sempat diselimuti hawa gugup. “Yang pasti ada rasa tegang sebelum bertanding karena ini penentu kemenangan untuk tim. Kalau saya takut, kemungkinan hasilnya bakal kalah. Jadi saya harus berani saja di lapangan. Karena kalau berani, kans untuk menangnya lebih besar,” ungkap Christian Adinata dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV selepas pertandingan.
Sebelum memastikan kemenangannya, tunggal putra peringkat 247 dunia itu harus lebih dulu kehilangan game pertama. Yonatan yang mampu bermain lebih tenang, berhasil mengendalikan jalannya pertandingan. Memasuki game kedua, Christian mengatakan bila dia mendapat arahan dari pelatih untuk bermain lebih tenang dan percaya pada kemampuan sendiri.
“Di game pertama tadi saya mainnya kurang tenang. Tapi di game kedua, saya dapat arahan dari pelatih supaya main lebih sabar dan bisa mengontrol permainan lawan. Dia (Yonatan) punya serangan yang cepat dan bola atasnya juga bagus. Jadi saya lebih antisipasi itu di game kedua dan ketiga,” jelasnya.
Di sisi lain, Christian mengaku sangat senang bisa berada satu tim dengan ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Untuk itu, Christian berharap bisa memetik banyak pelajaran dari para seniornya saat sama-sama berjuang di tim Harimau.
“Rasanya seneng banget bisa satu tim dengan mereka (Kevin/Marcus). Saya juga bisa lihat langsung fighting spiritnya kalau main beregu itu gimana. Ini pelajaran penting dan berharga buat saya untuk ke depannya,” tandasnya.